Berita Purbalingga
Jelang Lebaran Pemkab Kebumen Sidak Pasar, Banyak Pedagang dan Pembeli tak Mengenakan Masker
Menjelang lebaran, masyarakat biasa menyerbu pasar, termasuk pasar tradisional di Purbalingga.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Menjelang lebaran, masyarakat biasa menyerbu pasar, termasuk pasar tradisional. Pasar menjadi ramai dari biasa. Meski masih nuansa pandemi, aktivitas di pasar tetap meningkat ketimbang biasanya.
Sayangnya, di tengah ramainya Pasar Tumenggungan Kebumen, petugas mendapati banyak pedagang dan pengunjung pasar yang masih mengabaikan protokol kesehatan.
Guna memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan lancar, Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih sempat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di pasar. Dalam sidak tersebut, masih banyak ditemukan para pedagang maupun pembeli yang tidak mengunakan masker.
Rista mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Terlebih saat ini banyak masyarakat yang datang ke pasar untuk berbelanja berbagai kebutuhan menjelang lebaran Idul Fitri.
"Terlebih saat ini, gelombang 2 wabah covid 19 sudah mulai mengancam berbagai negara seperti di India dan Malaysia,’’ ujarnya, Selasa (4/5/2021)
Berkaca dari itu, Wabup meminta seluruh masyarakat Kebumen untuk tidak menyepelekan protokol kesehatan. Apalagi data terkahir peningkatan angka kasus covid 19 di Kebumen bertambah kembali hingga 40 orang.
Di pasar Tumenggungan, ia menyebut sekitar hampir 50 persen pedagang maupun pengunjung tidak mengenakan masker.
Di sisi lain, Rista juga melihat masih banyak masyarakat yang nekat pulang kampung meskipun sudah ada larangan mudik dari Pemerintah Pusat. Ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah jika protokol kesehatan diabaikan.
Untuk itu, Pemerintah Desa perlu menguatkan posko satgas covid 19 di masing masing desa. Mereka harus bisa memantau kedatangan masyarakat dari luar kota.
‘ Kepada seluruh masyarakat Kebumen yang berada di perantauan agar tidak mudik, dikarenakan ada larangan dari pemerintah pusat,’’ imbaunya. (*)