Berita Banjarnegara
Belum Kemarau tapi Dieng sudah Beku, Begini Analisa BMKG
Dataran tinggi Dieng, khususnya di kawasan Candi Arjuna Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara kembali diselimuti es
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Dataran tinggi Dieng, khususnya di kawasan Candi Arjuna Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara kembali diselimuti es.
Kemunculan embun es atau bun upas kali ini agak mengejutkan karena disinyalir lebih awal, awal Mei 2021.
Biasanya, bun upas muncul ketika musim kemarau di Bulan Juni atau Juli hingga puncaknya di Bulan Agustus.
Sementara saat ini, Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya belum memasuki musim kemarau.
Hujan masih terkadang turun di wilayah tersebut. Meski cuaca akhir-akhir ini terasa lebih terik.
Tetapi embun es memang tidak mesyaratkan musim kemarau untuk muncul.
Kepala Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayodhie mengatakan, embun es di Dieng disebabkan oleh fenomena massa udara kering.
"Sebenarnya saat ini wilayah Banjarnegara dan sekitarnya belum memasuki musim kemarau. Event itu lebih karena kondisi yang kering (suppressed) yang disebabkan oleh fenomena massa udara kering, " katanya
Ajie menjelaskan, citra satelit Himawari tanggal 8 sampai 10 Mei 2021 mencatat pertumbuhan awan konvektif aktif pada pagi hari, (8/5/2021) dan berangsur berkurang secara signifikan pada siang hingga sore hari.
Menjelang dini hari, (9/5/2021), perawanan cenderung cerah dan tipis hingga tanggal 10 Mei dini hari.
Energi panas matahari yg terpantul dari bumi langsung hilang ke atmosfer, sehingga tidak ada pantulan balik ke bumi. Kondisi ini jika terjadi terus menerus menyebabkan udara semakin dingin.
"Perlu diketahui bahwa tanah lebih mudah menyerap panas dan lebih mudah melepaskan panas, ditambah lagi dengan topografi Dieng berupa dataran tinggi, " katanya
Hasil observasi suhu pada AWS Batur menunjukkan, pada Tanggal 9 Mei 2021 pukul 18.50 WIB, terukur suhu sudah mulai dibawah 10 derajat C.
Kemudian mulai pukul 22.30 WIB hingga Tanggal 10 Mei pukul 06.30 WIB, suhu terukur di bawah 5 derajat C dengan variasi 3 derajat C hingga 5 derajat C.
Data pengukuran suhu menunjukkan penurunan suhu yang cukup signifikan hingga mendekati Nol Derajat yang berpotensi terbentuknya Bun Upas di permukaan tanah.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Dieng untuk lebih mengenal tanda-tanda alam yang berpotensi terjadi bun upas.
Bagi para petani diharapkan aktif berkonsultasi dengan PPL Pertanian terkait bagaimana memperlakukan tanaman.
"Sehingga meminimalisir dampak kerugian akibat bun upas, " katanya. (*)