Idul Fitri 2021
Khutbah Idul Fitri: Makna Idul Fitri dan Syawal
Berikut materi khutbah idul fitri dengan tema Makna Idul Fitri dan Syawal sebagai amalan sunah berpahala setelah mengerjakan salat idul fitri.
Penulis: Muhammad Khoiru Anas | Editor: abduh imanulhaq
Semua persoalan yang terkait dengan sesama manusia harus diselesaikan sendiri antarsesama manusia.
Oleh karena itu, kita akan benar-benar mencapai Idul fitri dalam arti 'kembali suci' seperti ketika baru terlahir ke dunia.
Apabila urusan dosa-dosa dengan sesama manusia bisa kita selesaikan dengan berakhirnya Ramadan, tentu saja lebih baik urusan dosa dengan sesama manusia bisa kita selesaikan sesegera mungkin tanpa menunggu berakhirnya Ramadan.
Jadi maksudnya, jangan sampai hingga datangnya bulan Syawal ini kita masih memiliki dosa-dosa dengan sesama manusia yang belum terselesaikan.
Jika itu terjadi, maka sudah pasti dosa-dosa kepada sesama manusia tersebut akan menghalangi kembalinya kita kepada fitrah atau suci.
Hal inilah yang kemudian melahirkan tradisi saling bermaaf-maafan diantara umat Islam yang di Indonesia dikenal dengan halal bi halal.
Tradisi ini tentu saja baik karena dapat memperbaiki hubungan antarsesama manusia yang kadang-kadang memang sulit terhindar dari konflik, ketegangan dan bahkan permusuhan.
Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah.
Datangnya Idul Fitri membawa kita semua kembali pada kesucian sebagaimana telah diuraikan di atas.
Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hari-hari setelah kita kembali pada keadaan suci ini?
Setidaknya ada dua jawaban sebagai berikut;
Pertama, kita hendaknya meneruskan kebaikan yang sudah dicapai selama Ramadan.
Dalam kaitan ini Syekh Muhammad ibn ‘Umar Nawawi al-Bantani mengingatkan salah satu dari kesepuluh amaliah sunah ramadan dalam kitabnya berjudul Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in.
Yakni istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.
Kita bisa melanjutkan amaliah-amaliah sunah di bulan Ramadan seperti menahan lisan dan anggota badan lainnya dari perkara-perkara yang tak berguna.