Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Fitri 2021

Khutbah Idul Fitri: Merayakan Perbedaan dengan Bermaaf-maafan

Berikut materi khutbah idul fitri dengan tema Merayakan Perbedaan dengan Bermaaf-maafan sebagai amalan sunah berpahala setelah salat idul fitri.

MOSLEMWORLD
Khutbah idul fitri merayakan perbedaan dengan bermaaf-maafan 

Lalu Allah mengingatkan bahwa yang punya hak memberikan petunjuk atau hidayah kepada manusia hanya Allah SWT semata.

إِنَّكَ لَا تَهۡدِي مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ

"(Wahai Muhammad) sesungguhnya engkau tidak akan bisa memberi petunjuk kepada orang yang engkau sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS Al Qashash 56)

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Jamaah idul fitri yang dimuliakan Allah.

Ayat-ayat di atas hendak menegaskan bahwa perbedaan yang terjadi di sekitar kita bagian dari ketetapan Allah dalam menciptakan makhluk-Nya.

Sehingga kita tidak boleh memaksakan kehendak supaya semua makhluk menjadi sama.

Perbedaan merupakan anugerah yang patut kita syukuri dengan cara saling mengenali, memahami dan mengerti sehingga tercipta kehidupan rukun, aman, damai dan penuh persaudaraan yang puncaknya kita dapat saling tolong menolong dalam kebaikan demi kemudahan menjalani kehidupan bersama.

Dalam berhubungan antarmanusia atau disebut dengan mu'amalah, Islam mengajarkan supaya mengedepankan dua prinsip.

Yaitu berlaku adil (al 'adl) dan berbuat baik (al ihsan).

Sebagaimana dijelaskan dalam ayat Alquran yang selalu dibaca dalam setiap khutbah, baik khutbah jumat, idul fitri maupun lainnya.

Ayat tersebut berbunyi;

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ

"Sesungguhnya Allah menyuruh atau memerintahkan berlaku adil dan berbuat baik atau kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Allah memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS An Nahl ayat 90)

Ayat ini sejak tahun 99 Hijriyah, yakni 1.341 tahun lalu dibaca para khathib dalam setiap khutbah jumat atas perintah Umar bin Abdul Aziz yang saat itu menjadi pemimpin umat Islam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved