Muhammad 18 Tahun Terpisah dengan Ayah, Ketemunya di Facebook Bumiayu Raya
Kisah haru datang dari Muhammad Nur Faiqi Ihas (22), warga asli Desa Sumbermulyo, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Kisah haru datang dari Muhammad Nur Faiqi Ihas (22), warga asli Desa Sumbermulyo, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
Dia sudah berpisah dengan ayah kandungnya M Rozi Andreas (52), sejak 18 tahun silam.
Ketika itu usianya masih 4 tahun.
Dia tidak menyangka momen lebaran tahun ini akan mempertemukannya dengan ayah kandungnya secara virtual.
Pertemuan dengan ayahnya itu bermula dari media sosial Facebook.
Faiqi, sapaan akrabnya, mengatakan, ia sudah berpisah dengan ayahnya sejak berusia 4 tahun.
Ketika itu ayahnya pergi berpamitan akan kerja di Jakarta.
"Sejak umur 4 tahun (red, ayah pergi). Jadi gak pernah tahu wajahnya sekarang," katanya kepada tribunjateng.com, Jumat (14/5/2021).
Faiqi bersyukur, pada momen lebaran tahun ini bisa bertemu dengan ayah kandungnya walaupun secara virtual.
Ayahnya saat ini berdomisili di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
Pertemuan itu terjadi setelah ia menyampaikan keinginan bertemu ayahnya di media sosial Facebook.
Termasuk membagikan informasi itu di grup Facebook Bumiayu Raya.
"Saya posting kemarin malam, jam 22.00 WIB. Terus ada yang komen suruh posting di grup Bumiayu Raya. Trus ada yang ikut ngeshare juga," ujarnya.
Kemudian, menurut Faiqi, adik dari ayah kandungnya yang bernama Yana, melihat postingan tersebut, sekira pukul 15.00.
Yana teringat kakaknya pernah bercerita punya anak di Rembang.
Faiqi mengatakan, Yana lalu mengecek album fotonya di Facebook.
Setelah itu menurutnya ternyata mirip.
"Karena bapak saya pernah cerita ke adiknya punya anak di Rembang namanya Ihas. Terus adik bapak saya lihat nama Facebook dan buka foto-foto saya, katanya mirip. Terus adik bapak saya telepon lewat massanger," ungkapnya.
Faiqi mengatakan, ia senang bisa bertemu dengan ayahnya via video call setelah 18 tahun berpisah.
Ia sendiri ingin bertemu ayahnya sejak TK.
Ia bahkan tidak menyangka akan menemukan ayahnya.
Faiqi bercerita, ia selalu merasa iri ketika melihat orang lain bisa merayakan lebaran dengan orangtua kandungnya.
Karena sudah tahu keberadaannya, ia berencana akan bersilaturahmi ke rumah ayahnya.
Namun menunggu pandemi Covid-19 selesai.
"Rencananya mau silaturahmi ke keluarga ayah saya. Tapi nunggu pandemi ini sedikit hilang dulu," ungkapnya.
(*)