Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

AS Siswi SMP Diperkosa Perampok Saat Main TikTok Suara Keras

Nasib pilu dialami AS (15), gadis SMP yang dirampok dan diperkosa saat berada di rumahnya, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat

Editor: galih permadi
KOLASE ist/Youtube
Ilustrasi Siswi SMP 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI BARAT - Nasib pilu dialami AS (15), gadis SMP yang dirampok dan diperkosa saat berada di rumahnya, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu (15/5/2021).

Pelaku diketahui beraksi seorang diri, dia memanfaatkan akses masuk ventilasi atau lubang angin yang ada di bagian belakang rumah.

TribunJakarta.com mencoba melihat langsung lubang angin diduga akses masuk pelaku ke dalam rumah.

Rumah bercat hijau milik DP (ayah korban) memiliki luas bangunan tipe 60, terdapat tiga kamar di dalamnya.

Di bagian depan, terdapat ruang tamu yang terhubung ke ruang tengah tempat menonton televisi.

Di ruang tengah ini, pelaku melakukan aksi kejinya memperkosa korban yang tengah asyik main Tiktok di ponsel genggamnya.

Terdapat kasur yang mengahadap ke televisi, dekat ruang tengah ini, terdapat akses menuju dapur tanpa sekat dinding.

Pada bagian dapur inilah pekaku masuk, terdapat lubang angin ventilasi yang seharusnya digunakan untuk alat kipas hexos.

Tetap karena pemilik rumah tidak menggunakan hexos, lubang angin ditutup menggunakan jaring nyamuk bertahan luntur.

Posisi cukup tinggi, sekitar dua meter dari lantai, diamter lubang juga diperkirakan hanya berukuran 25 x 25 sentimeter.

Selain berukuran kecil, lubang angin ventilasi ini sedikit tertutup lemari dapur. Di area dapur ini, terdapat tangga menuju bagian atap tempat menjemur pakaian.

Terdapat juga pintu belakang di area dapur ini, TribunJakarta.com sempat melihat langsung bagian belakang rumah.

Di tempat ini, merupakan ruang terbuka hijau Jalan Tol JORR arah Tanjung Priok. Pemukiman di lokasi kejadian memang berdampingan langsung dengan jalan tol.

Luas area ruang terbuka hijau ini merupakan pemisah antara pemukiman warga dengan jalan tol, terdapat pula tembok sebagai tanda batas lahan.

Sebelum tembok, terdapat pula saluran buangan air, bagian belakang ini tentu saja sangat sulit dilintasi orang jika tidak benar-benar mengetahui medan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved