Kamu Masih Jomblo? Pola Asuh Ortu Ternyata Bisa Jadi Faktor Susah Dapat Pasangan

Kamu Masih Jomblo? Pola Asuh Ortu Ternyata Bisa Jadi Faktor Susah Dapat Pasangan

TRIBUNJATENG.COM - Terkadang ada orang yang begitu mudahnya mendapatkan pasangan, namun ada juga yang begitu sulit mendapatkannya.

Fisik, finansial dan mental nyatanya tidak bisa menjadi patokan. Banyak orang yang memiliki wajah rupawan, finansial mapan serta matang dalam berfikir nyatanya masih lajang.

Tentu saja ada banyak faktor dan alasan, mungkin memang belum mau berkomitmen, atau mungkin sulit menemukan yang cocok. 

Tapi apa sih sebenarnya faktor yang membuatmu sulit dekat dengan lawan jenis? 

Ternyata, hal tersebut dapat dipengaruhi dari sisi psikologi didikan orangtua.

Inilah penjelasan mengapa pola asuh orang tua bisa bikin kamu lama menjomblo dilansir dari channel Asap Science. 

Faktor pertama yang memicumu menikmati kesendirian terlalu lama adalah pola asuh orangtua. 

Faktor psikologi ini disebut dengan pola kasih sayang atau 'attachment style'. 

Dijelaskan, jika saat bayi kamu mendapatkan perhatian yang baik dan mendapat dukungan emosional yang baik, maka kamu akan tumbuh menjadi orang yang nyaman berinteraksi dan percaya dengan orang lain. 

Sebaliknya, jika kamu dibesarkan dengan pola overprotektif atau lingkungan yang cuek, ini membuatmu merasa tak nyaman berada di sekitar orang lain, tidak percaya diri, atau memiliki ketakutan akan ditinggalkan. 

Hal ini sangat berpengaruh pada cara bergaulmu saat dewasa. 

Orang yang nyaman dengan dirinya sendiri akan nyaman bersosialisasi dengan orang lain, yang akan membuatmu lebih mudah menemukan pasangan. 

Perasaan takut ditinggalkan yang dihasilkan dari pola didikan overprotektif akan menyulitkan hubungan asmara, seperti menjadi pencemburu, atau takut jatuh cinta karena takut patah hati. 

Penelitian dalam segi psikologi menyatakan bahwa kebanyakan orang yang lama menjomblo adalah orang dengan 'insecure attachment style' atau pola kasih sayang tak kukuh, dari lingkungan yang cuek atau overprotektif.

Sementara itu sebuah studi yang dipublikasikan oleh Evolutionary Psychological Science mengatakan bahwa manusia masa kini banyak yang tidak memiliki kemampuan untuk merayu.

Selain itu, manusia pada jaman dahulu memiliki pikiran bahwa setiap manusia harus "berkembang biak". Sedangkan zaman sekarang hubungan eksklusif seperti pernikahan bukanlah suatu hal yang wajib dilakukan.

(*)