Liputan Khusus
Prokontra Penutupan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Kenapa Kesadaran Wisatawan Taati Prokes Minim?
Selama libur Lebaran ini ada sejumlah objek wisata di Jateng buka dan tutup, atau ditutup. Objek wisata dibuka untuk memenuhi kerinduan warga piknik
Selama pandemi dan libur lebaran, Sinoeng mengatakan wisatawan yang berkunjung di Jawa Tengah rata-rata masyarakat dalam satu provinsi. Hanya sebagian kecil wisatawan yang berasal dari luar provinsi Jawa Tengah.
"Masih sebagian besar dari Jawa Tengah. Luar provinsi ada juga tapi kecil. Adapun, destinasi wisata pedesaan, alam terbuka, dan bersifat lokal justru menjadi favorit wisatawan saat ini. Karena mereka sadar, wisata alam atau wisata desa lebih mudah untuk menjaga jarak dibandingkan dengan tempat wisata wahana," tegasnya.
Bubarkan Kerumunan
Satpol PP Kota Semarang tidak segan untuk menutup objek wisata jika didapati terjadinya kerumunan maupun tidak mematuhi protokol kesehatan di dalam operasionalnya.
"Kalau ada kerumunan laporkan ke kami, pasti akan kami lakukan tindakan," kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto. Dijelaskan Fajar bahwa kerumunan yang dimaksud adalah jika sebuah lokasi wisata tersebut terjadi desak-desakan pengunjung.
Fajar mempersilakan destinasi wisata buka. Namun harus taat protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan cek suhu.
Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang sudah cukup fleksibel terhadap pelaku usaha, tak terkecuali pengelola objek wisata.
Tempat-tempat umum masih diizinkan buka hingga pukul 00.00 WIB. Berbeda dibanding kota-kota lain yang hanya boleh beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.
"Diberlakukannya PPKM Mikro oleh Walikota Semarang mulai April hingga Agustus itu efektif menekan laju penularan Covid-19. Kota Semarang sudah tidak zona merah, harapan masyarakat bisa terus menjaga perilaku dengan tetap mematuhi prokes," imbuhnya.
Fajar mengungkapkan hingga saat ini belum ada tempat wisata di Kota Semarang yang ditutup oleh Satpol PP karena tidak mematuhi protokol kesehatan.
Adapun tindakan yang dilakukan jika ada yang melanggar maka terlebih dahulu dilakukan teguran lisan, tertulis hingga penutupan.
Pusat Oleh-oleh Ramai
Berdasarkan pengamatan Tribun Jateng, mulai dari H-3 hingga H+4 Lebaran tempat wisata oleh-oleh di Jalan Pandanaran Semarang tidak begitu ramai pengunjung. Hal itu dimungkinkan terjadi karena masih dalam masa larangan mudik hingga 17 Mei 2021.
Namun, mulai 19 Mei hingga kini cukup ramai wisatawan luar kota membeli oleh-oleh. Hal senada diungkapkan karyawan toko oleh-oleh di Jalan Pandanaran.
Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Jateng Naik Signifikan, Konvensional Juga Masih Laris |
![]() |
---|
Menelusuri Penyebab dan Motif Tawuran Pelajar di Jawa Tengah, Meniru di Media Sosial |
![]() |
---|
UPDATE : Menelusuri Fakta Tingginya Angka Pernikahan Dini di Jawa Tengah |
![]() |
---|
FAKTA BUKAN HOAKS : Ribuan Remaja di Jawa Tengah Hamil Sebelum Nikah, Inilah Penyebabnya |
![]() |
---|
Ribuan Remaja di Jateng Hamil Sebelum Nikah, 11.392 Pasangan Terpaksa Dispensasi Nikah |
![]() |
---|