Berita Internasional

Sebelum Wabah Covid-19 Diungkap, 3 Staf Laboratorium Institut Virologi Wuhan Berobat ke Rumah Sakit

Informasi baru menyebutkan bahwa tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan China mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019.

Freepik
Ilustrasi Virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON – Asal usul virus corona terus diteliti.

Informasi baru menyebutkan bahwa tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan (Wuhan Institute of Virology - WIV) China mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019, beberapa bulan sebelum China mengungkap pandemi Covid-19.

Hal itu dilaporkan Wall Street Journal pada Minggu (23/5), mengutip laporan intelijen AS yang sebelumnya dirahasiakan.

Baca juga: Luna Maya Melongo Dengar Cerita Sophia Latjuba Soal Ariel: Masa Kamu Digituin Soph?

Baca juga: Dianggap Kelewatan Soal Pencapresan, Ganjar Pranowo Akhirnya Buka Suara

Baca juga: Aksi Ganjar Makan Mi Tanpa Saus Jadi Perhatian, Netizen: Isyarat Kuning Merapat Tanpa Merah

Baca juga: Heboh! Sapi Limousin Misterius Ditemukan di Sawah, Diduga Hasil Curian

Laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China 2017. AFP
Laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China 2017. AFP (Tribunnews.com/Istimewa)

Disebutkan, laporan itu memberikan rincian baru tentang jumlah peneliti yang terkena dampak, waktu penyakit mereka, dan kunjungan ke rumah sakit.

Surat kabar itu mengatakan laporan dapat menambah besar tekanan ataupun seruan  bagi suatu penyelidikan lebih luas apakah virus Covid-19 bisa lolos dari laboratorium.

Laporan itu muncul pada malam pertemuan badan pembuat keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang diperkirakan akan membahas tahap penyelidikan selanjutnya tentang asal-usul Covid-19.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional tidak mengomentari laporan suratkabar ini.

Tetapi  ia mengatakan pemerintahan Biden terus memiliki "pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi Covid-19, ,termasuk asal-usulnya di Republik Rakyat China".

Jubir ini mengatakan, pemerintah AS sedang bekerja dengan WHO dan negara-negara anggota lainnya untuk mendukung evaluasi berbasis ahli tentang asal-usul pandemi "yang bebas dari campur tangan atau politisasi".

"Kami tidak akan membuat pernyataan yang merugikan studi WHO yang sedang berlangsung ke dalam sumber SARS-CoV-2, tetapi kami sudah jelas bahwa teori yang masuk akal dan secara teknis dapat dipercaya harus dievaluasi secara menyeluruh oleh para ahli internasional," katanya.

Wall Street Journal mengatakan pejabat saat ini dan mantan yang akrab dengan intelijen tentang peneliti laboratorium mengungkapkan berbagai pandangan tentang kekuatan bukti pendukung laporan. Satu orang yang tidak disebutkan namanya mengatakan itu membutuhkan "penyelidikan lebih lanjut dan pembuktian tambahan".

Amerika Serikat, Norwegia, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain pada bulan Maret menyatakan keprihatinan tentang studi asal-usul Covid-19 yang dipimpin WHO.

Negara-negara ini menyerukan penyelidikan lebih lanjut dan akses penuh ke semua data terkait manusia, hewan, dan lainnya tentang tahap awal kejadian luar biasa dari vius ini.

Washington ingin memastikan kerja sama dan transparansi yang lebih besar oleh China, menurut sumber yang mengetahui upaya tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved