Berita Regional

Misteri Lubang di Kaca Toko Milik Anggota DPRD Bangkalan Belum Terungkap: Kami Tak Temukan Proyektil

Kasir toko harus dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan karena mengalami luka di pelipis akibat serpihan kaca.

Surya/Ahmad Faisol
Kapolsek Socah, AKP LM Effendi (duduk) bersama sejumlah anggota Reskrim Polres Bangkalan melakukan penyelidikan atas kasus teror di toko milik Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan, H Abd Aziz, Rabu (5/5/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BANGKALAN – Rabu (5/5/2021) sore, warga yang tinggal di sekitar Toko Al Ummah, Jalan Raya Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, dihebohkan dengan lubang menyerupai bekas peluru di kaca toko.

Kasir toko harus dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan karena mengalami luka di pelipis akibat serpihan kaca.

Setelah dua pekan, aparat kepolisian belum menemukan proyektil yang diduga menyebabkan lubang pada kaca di dekat kasir toko.

Baca juga: Alshad Ahmad Beli Anak Harimau Rp 700 Juta Tahun 2017, Kini Biaya Pakan Harian Rp 2 Juta

Baca juga: Bus PO Haryanto B 7156 VGA Kecelakaan Tabrak Jembatan di Pekalongan, Nyaris Jatuh ke Sungai

Baca juga: Penjelasan Luis Enrique Tentang Kenapa Tidak Bawa Satu Pun Pemain Real Madrid di Euro 2020

Baca juga: Aksi Ganjar Makan Mi Tanpa Saus Jadi Perhatian, Netizen: Isyarat Kuning Merapat Tanpa Merah

Labfor Polda Jatim Diturunkan, Benarkan Karena Penembakan?

Satreskrim Polres Bangkalan menerjunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim guna menganalisa lubang kaca toko milik anggota DPRD Bangkalan, H Abd Aziz tersebut.

“Setelah kejadian, dua hari dua malam kami mencari proyektil. Karena kabarnya kan ramai ada penembakan, ada lubang," kata Kasareskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo kepada Surya ( grup TribunMadura.com ) di Mapolres Bangkalan, Rabu (19/5/2021).

"Namun kami tidak menemukan (proyektil),” ungkap dia.

Ia menjelaskan, hasil analisa Tim Labfor Polda Jatim menyebutkan, lubang diketahui berbentuk horisontal, memiliki panjang 8 milimeter pada bagian atas-bawah dan pada sisi kanan-kiri sepanjang 13,5 milimeter.

“Kalau peluru, lubangnya kan bulat. Jika berukuran 8 milimeter, semuanya 8 milimeter. Saya mendampingi langsung ketika (Tim Labfor Polda Jatim) menganalisa lobang,” jelas Sigit.

Keraguan kepolisian bahwa lubang tidak diakibatkan terjarangan peluru juga mengacu pada hasil swab terhadap lubang dengan menggunakan cairan berbahan kimia.

Pengujian tersebut tidak menemukan bekas logam timah ataupun tembaga.

Sigit menerangkan, peluru yang digunakan dari senjata api jenis revolver proyektilnya berbahan timah.

Sedangkan peluru dari senjata api jenis FN proyektilnya berbahan tembaga.

“Kami juga tidak menemukan dari dua bahan itu. Disimpulkan sementara, yang bentur kaca itu bukan proyektil dari senjata api. Namun kami masih menunggu hasil resmi dari labfor,” terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved