Serie A Liga Italia 2021
Andrea Pirlo, Pelatih Cerdas yang Taktiknya Tak Bisa Dipahami Pemain Juventus
Andrea Pirlo, Pelatih Berotak Cerdas yang Taktiknya Tak Bisa Dipahami Pemain Juventus
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Andrea Pirlo, Pelatih Cerdas yang Taktiknya Tak Bisa Dipahami Pemain Juventus
TRIBUNJATENG.COM - Pelatih muda bertalenta Andrea Pirlo, telah diberhentikan dari jabatannya sebagai juru taktik Juventus.
Karier Pirlo sebagai pelatih di Juventus terbilang singkat.
Pirlo hanya mendapat kesempatan membangung Juventus selama satu musim saja.
Itupun tanpa adanya tambahan waktu untuk beradaptasi di awal musim.
Baca juga: Mauricio Pochettino Mundur dari PSG Setelah Gagal Persembahkan Gelar Ligue 1 dan Liga Champion
Baca juga: Zidane Mundur dari Pelatih Real Madrid, Florentino Perez Tak Bisa Menahan Lebih Lama Lagi
Baca juga: Napoli Tunjuk Luciano Spalletti Sebagai Allenatore Gantikan Si Badak Gattuso
Baca juga: Jadwal Euro 2021, Roberto Mancini Akan Buang 2 Pemain Lagi Setelah Coret Bintang Muda PSG
Selama menukangi Juventus, prestasi Pirlo tak bisa dibilang biasa-biasa saja.
Ia hanya bisa memberikan dua trofi untuk Si Nyonya Tua, yakni Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Sedangkan gelar Serie A dan juara Liga Champions tak bisa dipersembahkan oleh mantan pemain Timnas Italia tersebut.
Juventus memang tampil kurang konsisten musim ini.
Terkadang mereka bisa tampil digdaya mengalahkan klub raksasa lainnya.
Namun tak jarang mereka juga melempem meski melawan klub ecek-ecek.
Ternyata, ada masalah teknis di antara Pirlo dan pemain-pemainnya.
Strategi dan taktik yang diterapkan Pirlo dinilai sukar dipahami oleh penggawa Juventus.
Padahal Pirlo termasuk sebagai jajaran pelatih hebat atau berotak cerdas.
Saat mengambil lisensi UEFA Pro, Pirlo mendapat sambutan yang tinggi.
Tesis yang dipaparkan Pirlo mendapat banyak pujian.
Namun kini apa yang tertulis di atas kertas beda cerita dengan apa yang terjadi di atas lapangan.
Setelah Pirlo hengkang, beberapa pemain Juventus pun berani bicara lebih terbuka soal masalah yang dialami tim pada musim lalu.
Sebelum ini, Federico Bernardeschi telah menyiratkan dia tidak memahami dan akhirnya tidak bisa menjalankan taktik Pirlo dengan baik.
Buktinya, Bernardeschi oke-oke saja di timnas Italia dengan dirinya bahkan disebut pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini, adalah pilihan pasti buat EURO 2020.
"Di Italia, saya mendapatkan kepercayaan. Di sini saya menikmati diri sendiri, bersenang-senang, dan kualitas saya keluar," tukas Bernardeschi.
Sang winger hanya 8 kali menjadi starter Juventus di Liga Italia, tetapi dia adalah andalan timnas Italia.
Gelandang Adrien Rabiot menyusul mengungkapkan masalah yang dihadapi Juventus dengan Pirlo sebagai pelatih.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Rabiot ditanya mengapa Juventus sulit sekali tampil konsisten pada musim lalu.
Menurut Rabiot, sejumlah pemain Juventus bingung saat berusaha menjalankan taktik Pirlo.
"Mungkin karena beberapa di antara kami tidak memahami ide-idenya," kata Rabiot kepada La Gazzetta dello Sport.
"Contohnya bertahan dengan 4-4-2 lalu mengubah formasi dalam fase permainan lainnya, yang mungkin membuat pemain keluar dari posisi favorit."
Minimnya pengalaman Pirlo bisa dipastikan menjadi salah satu kendala.
Pirlo juga tidak punya banyak waktu untuk menggembleng tim Juventus dengan pramusim 2020-2021 berjalan sangat singkat.
Apalagi, Juventus menghadapi jadwal yang padat sehingga hampir tidak ada waktu cukup lega untuk benar-benar mencerna taktik Pirlo dalam latihan.
Walaupun mengaku taktik Pirlo membuat beberapa pemain Juventus kebingungan, Rabiot juga menyatakan bahwa sang pelatih seharusnya diberi lebih banyak waktu.
"Dia layak mendapatkan lebih banyak waktu untuk mendemonstrasikan kualitas ide-idenya. Sayang, di sepak bola saat ini, dalam level-level tertentu, kita tidak memiliki waktu."
"Pirlo memenangi dua trofi dan membawa kami lolos ke Liga Champions. Itu pencapaian yang sangat bagus untuk seorang pelatih muda."
Allegri Gantikan Pirlo
Melepas Pirlo, Juventus kini resmi balikan dengan eks pelatih mereka, Massiiliano Allegri.
Juventus langsung menunjuk Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru mereka untuk musim 2021-2022 dan seterusnya.
Penunjukkan Massimiliano Allegri diumumkan Juventus pada Jumat (28/5/2021) sore WIB melalui laman resmi dan media sosial klub.
Dengan menunjuk Massimiliano Allegri untuk menggantikan Andrea Pirlo yang dipecat beberapa jam sebelumnya, Juventus seakan balikan dengan juru taktik asal Italia tersebut.
Si Nyonya Tua pernah bekerja sama dengan Massimilano Allegri selama lima tahun antara 2014 sampai 2019.
Dikutip dari Sky Sports, Massimiliano Allegri akan menerima gaji tahunan sebesar 9 juta euro (sekitar Rp156 miliar) pada periode keduanya melatih Juventus.
Setelah resmi menukangi Juventus untuk kedua kalinya, Massimiliano Allegri mendapat sambutan dari klub Turin tersebut.
"Massimiliano Allegri menjadi pelatih Juventus untuk sekali lagi."
"Allegri menemukan bangku yang sangat dia kenal, klub yang dia cintai dan yang mencintainya kembali, karena hari ini sebuah perjalanan baru dimulai bersama, menuju tujuan baru," bunyi pernyataan sambutan itu seperti dikutip dari laman resmi Juventus.
"Apa yang dia capai dalam petualangan pertamanya di Juventus terukir dalam sejarah klub: lima Scudetto, empat gelar ganda berturut-turut, ditambah dengan Coppa Italia dan dua Piala Super, mencapai dua final Liga Champions hanya dalam tiga musim, yang merupakan prestasi luar biasa baik di Italia maupun di Eropa."
"Kami mengucapkan selamat tinggal dua tahun lalu dengan pesan, "History Alone", pesan di bagian belakang kaos yang diberikan kepada Massimiliano Allegri oleh Presiden Andrea Agnelli dengan pelukan dan kaus, yang hanya dalam dua kata merangkum pengalaman Allegri di Juve."
"Namun, keindahan cerita ini tidak pernah berhenti. Dan dalam sepak bola, ini berarti konsep yang telah tertanam dalam DNA kami: kemenangan terbaik adalah kemenangan berikutnya. Selalu."
"Dan sekarang kami siap untuk memulai lagi dengan Allegri, untuk membangun masa depan kami bersama; dengan profesionalisme yang luar biasa, kekuatan moralnya, dengan ide-ide brilian dari seorang pelatih yang mampu mengocok kartu, baik di dalam maupun di luar lapangan. Juga dengan senyumannya, yang sudah seperti ciri khasnya."
"Kami juga siap dengan caranya memahami sepakbola dan kehidupan dengan kesederhanaan, dengan keinginannya untuk mengecilkan segalanya dan dengan komitmen untuk menikmati setiap momen indah yang bisa diberikan dan akan diberikan di Juventus," akhir dari pernyataan tersebut.
(*)
Andrea Pirlo, Pelatih Cerdas yang Taktiknya Tak Bisa Dipahami Pemain Juventus