Naik Bus di Semarang Boleh Bayar Pakai Botol Plastik Bekas
Pemerintah Kota Semarang yang memberlakukan naik BRT Trans Semarang hanya membayar dengan botol plastik.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif menyambut baik inovasi Pemerintah Kota Semarang yang memberlakukan naik BRT Trans Semarang hanya membayar dengan botol plastik.
Menurutnya, inovasi ini memiliki nilai sisi pendidikan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sampah.
Dari sisi ekonomi, pembayaran menggunakan botol plaatik juga dapat meningkatkan perekonomian karena sampah plastik tersebut bisa didaur ulang untuk dijadikan barang bermanfaat.
"Ini juga mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah. Tidak semua sampah dibuang dan dihancurkan. Ada sampah plastik yang perlu didaur ulang," papar Afif, Kamis (3/6/2021).
Di sisi lain, politisi PKS tersebut juga mendukung pemberlakukan Hari Transportasi Umum dimana seluruh aparatur sipil negara (ASN) diwajibkan naik trasportasi umum setiap Selasa.
Kebijakan ini secara tidak langsung menjadi upaya menyelamatkan bumi.
"Saat ini, kita tahu banyaknya kendaraan dan padatnya jalan mempengaruhi polusi yang dipandang membahayakan bagi bumi," ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan yang diambil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, juga dapat meningkatkan perekonomian para pelaku transportasi umum.
Menurutnya, ini bentuk kepedulian wali kota terhadap usaha ojek daring dan transportasi umum lainnya.
Apalagi, di tengah pandemi banyak keluhan para pelaku transportasi umum yang mengaku sepi penumpang.
"Diharapkan dengan pemberlakuan ASN tidak menggunakan mobil pribadi bisa membuat mereka senang, mendapatkan tambahan tarikan sehingga masukan pendapatan harian bisa bertambah," papar Afif.