Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Wanita Ini Selamat dari Pembantaian Nazi di Kamp Konsentrasi Auschwitz, Begini Kesaksiannya

"Saya ingat seorang anak laki-laki. Saya pikir dia mengambil kulit kentang atau sesuatu. Setelah itu ia digantung," ungkap Mindu.

bbc
Auschwitz-Birkenau adalah kamp Nazi terbesar di Polandia 

TRIBUNJATENG.COM - Nazi diperkirakan membunuh 85 persen orang yang dikirim ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia.

Mindu Hornick merupakan salah satu wanita yang selamat dari pembantaian Nazi di kamp tersebut.

Dia berumur 13 tahun saat Nazi menginjakan kaki di tanah airnya, Polandia, dan mulai menginvasi.

Baca juga: Muncul Klaster Baru dari Acara Reuni para Lansia di Manahan Solo, Dinkes Gemes

Baca juga: Berikut Daftar Zona Merah Virus Corona Terbaru di Indonesia, Jadi 13 Daerah, 1 di Jateng Berubah

Baca juga: Dokter yang Menangani Covid-19 di Ponorogo Diancam akan Dibunuh, IDI Minta Bantuan Bupati

Baca juga: Suami Bacok Istri di Hadapan Warga, Setiap Lelaki yang Menolong Ikut Diserang Disebut Perebut Istri

Di balik celah pintu mobil ternaknya yang berhenti, gadis muda itu membaca sebuah nama "Auschwitz".

Kemudian, ia mengejanya untuk ibu di sampingnya, dan Mindu berpikir di mana itu, "saya tidak tahu, saya belum pernah mendengar tentang tempat itu".

Tiba-tiba pintu berderit dan dibuka. Saat itulah ia akan segera tahu tentang "Auschwitz".

Mindu pun melangkah keluar, setelah melakukan perjalanan panjang dalam kegelapan dan berdesakan dengan sekitar 70 wanita serta anak-anak dalam mobil ternak.

Di dalam sana, gadis itu dan para anak-anak serta wanita dewasa juga kelaparan karena hanya tersedia sedikit makanan. Sanitasi pun sangat buruk, hanya dengan diberkan satu ember.

Namun sekeluarnya gadis itu dari kotak pengap, pemandangan yang ia lihat tidak lebih baik.

Sejauh mata memandang ia melihat tumpukan mayat membusuk, anjing menggonggong, pasukan Nazi berteriak dalam bahasa Jerman, langit pun berwarna kelam dihiasi abu berterbangan di udara.

 
Seorang pejabat Nazi tiba-tiba berlari mendekati rombongan tahanan Mindu.

"Saya pikir seorang kapo (fungsionaris tahanan) tahu bahwa kereta ibu dan anak itu akan berakhir di kamar gas," kata seorang pria Nazi, karena mereka dianggap tidang berguna untuk bekerja, ungkapan yang masih dikenang Mindu hingga ia lanjut usia, seperti yang dilansir dari History.

Saat itu, Mindu mengingatnya bahwa kapo tersebut mencoba menyelamatkan beberapa dari rombongannya.

Si kapo menyarankan ibu Mindu untuk menyuruh 2 anak perempuannya yang lebih tua ke depan, sementara ia dan 2 putranya yang lebih muda berada di belakang.

Kapo itu meyakinkan ibu Mindu dalam bahasa Yiddish, bahwa mereka akan segera bertemu kembali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved