Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Datang ke Kantor Kelurahan di Semarang Ada yang Beda, Wali Kota Hendi: Pagi-pagi Kena Prank

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, merasa kena prank saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke satu kantor kelurahan di Ngaliyan, baru-baru ini

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
instagram @hendrarprihadi
Tangkapan layar video Wali Kota Semarang melakukan sidak 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, merasa kena prank saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke satu kantor kelurahan di Ngaliyan, baru-baru ini.

Dalam video yang diunggah olehnya di akun instagram pribadinya, kantor kelurahan tersebut tertera sudah buka dengan adanya tulisan "Buka" di bagian pintu kaca.

Pria yang akrab disapa Hendi pun masuk.

Rupanya, belum ada satu pun pegawai yang bertugas di dalam.

Baca juga: Hendri Tewas Ditembak Oknum Anggota TNI, Warga: Ada Orang Teriak Ayo Kabur, Saya Tak Berani Mendekat

Baca juga: Kesabaran Roni Habis lantaran Sering Dimaki Si Bos, Rentenir Itu Dianiaya hingga Tewas

Dalam video tersebut memang tak menunjukan pukul berapa wali kota sidak ke kantor tersebut.

Hanya, tertera nama kantor kelurahan yakni Kelurahan Bambankerep.

Tangkapan layar video Wali Kota Semarang melakukan sidak
Tangkapan layar video Wali Kota Semarang melakukan sidak (instagram @hendrarprihadi)

"Pagi - Pagi Kena Prank -- kirain emang buka lebih cepet," tulisnya dalam caption instagram.

Saat dikonfirmasi, Hendi menyampaikan saat itu dirinya berada di Kecamatan Ngaliyan.

Dia mencoba cek beberapa kelurahan.

Dia menjumpai ada kelurahan yang disiplin.

Mereka sudah tiba di kantor kelurah sebelum pukul 08.00.

"Tapi ternyata kemudian di salah satu kelurahan ada yang pegawainya belum datang. Ada satu penjaga malam dan cleaning service, tapi staf pegawainya belum ada," ungkap Hendi.

Hendi mengatakan, sidak tersebut dilakukan pada Rabu (2/6/2021).

Diakuinya, ia memang datang lebih awal dari jam buka pelayanan.

Ia datang pukul 07.50.

Dia pun menunggu hingga pukul 08.00 di kantor kelurahan tersebut belum juga ada yang datang.

"Saya datang jam 8 kurang 10. Tapi saya tunggu sampai jam 8, Pak Lurah belum juga datang," ujarnya.

Atas temuan itu, Hendi meminta Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang untuk melakukan pembinaan terhadap para pegawai pemerintahan agar lebih disiplin.

Dia tidak ingin kantor pelayanan kosong tanpa satupun staf yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Pasti nanti dilakukan pembinaan, alasannya apa. Kalau misal alasannya ada koordinasi di kecamatan ya boleh lah. Tapi, kenapa harus sampai kosong? Perlu ada satu atau dua staf yang standby," pintanya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved