Berita Internasional
Sebut K-Pop sebagai Kanker Ganas, Kim Jong Un Tingkatkan Hukuman bagi Warga Korut yang Nekat Nonton
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut K-Pop sebagai kanker ganas yang merusak generasi muda.
TRIBUNJATENG.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut K-Pop sebagai kanker ganas yang merusak generasi muda.
Kim Jong Un menjatuhkan hukuman yang lebih kejam pada warga yang menonton film dan drama Korea, serta video musik K-Pop.
The New York Times melaporkan politisi Korea Utara telah menyatakan perang budaya baru untuk menghentikan penyebaran dan pengaruh film dan drama Korea serta K-Pop, melalui kampanye anti K-Pop rahasia, demikian dilansir Billboard.
Baca juga: Gibran Tak Sadar Mic Masih Hidup saat Semprot Penampilan Kaesang, Yang Hadir Ngakak
Baca juga: Kesaksian Pak RT Soal Kakak Beradik yang Lakukan Hubungan Sedarah, Sudah Curiga hingga Undang Bidan
Baca juga: Ivermectin, Obat yang Dipercaya Mampu Kalahkan Covid-19 akan Dibagikan di Kudus
Baca juga: Arab Saudi Umumkan Ibadah Haji 2021 hanya 60 Ribu, Menag: Kita Kini Fokus Persiapkan 2022
Kampanye itu awalnya diketahui oleh sumber berita yang berbasis di Seoul, Daily NK, dari dokumen internal yang bocor.
Dokumen itu berasal dari Republik Rakyat Demokratik Korea.
Institut Studi Perdamaian dan Unifikasi dari Universitas Nasional Seoul melakukan survei terhadap 116 orang yang melarikan diri dari Korea Utara pada 2018 atau 2019.
Hampir setengahnya mengatakan, mereka "sering" menonton hiburan Korea Selatan saat masih berada di Utara.
Kim percaya, pengaruh ekspor budaya "anti-sosialis" dari Korea Selatan, yang dilaporkan New York Times diselundupkan melalui flash drive dari China, telah merusak "pakaian, gaya rambut, pidato, dan perilaku" anak muda Utara.
Pada Desember, Kim memperkenalkan serangkaian undang-undang baru yang meningkatkan tingkat hukuman bagi mereka yang memiliki dan/atau menonton program hiburan Korea Selatan.
Hukuman yang awalnya hanya lima tahun kerja paksa menjadi 15 tahun.
Mengutip Variety, mereka yang tertangkap menyelundupkan konten Korea Selatan berisiko menerima hukuman yang lebih berat, termasuk hukuman mati.
Media pemerintahan Kim memperingatkan bahwa jika dibiarkan, Korea Utara akan "hancur seperti tembok yang lembab."
"Bagi Kim Jong Un, invasi budaya dari Korea Selatan telah melampaui tingkat yang dapat ditoleransi," ujar Jiro Ishimaru, pemimpin redaksi situs Jepang Asia Press Internasional, yang memantau Korea Utara.
Ia mengatakan pada New York Times, "Jika ini dibiarkan, dia (Kim) khawatir rakyatnya akan mulai mempertimbangkan Korea Selatan sebagai alternatif Korea menggantikan Utara."
Gelombang Panas Ekstrem, Bangladesh Tutup SD dan Padamkan Listrik |
![]() |
---|
Wanita Korea Selatan Habisi Guru Privat, Mengaku Ingin Tahu seperti Apa Rasanya Membunuh |
![]() |
---|
China Lakukan Pengeboran Lubang hingga Sedalam 10 Km Tembus 10 Lapisan Kerak Bumi |
![]() |
---|
Viral! Video Detik-Detik Jembatan Beton Runtuh Baru Setahun Dibangun Tenggelam, Satu Orang Hilang |
![]() |
---|
Viral! Swedia Gelar Kompetisi Seks Internasional, Berikut Penilaian Para Juri Menentukan Juara |
![]() |
---|