Berita Kudus
Pakai Masker Dobel Karena Varian India Disebut 50 Persen lebih Menular Dibandingkan Varian Inggris.
Dari hasil pemeriksaan 34 sampel pasien Covid-19 di Kudus, 82 persennya merupakan varian delta atau dikenal varian India.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan belum mengetahui informasi mengenai penyebab munculnya virus Covid-19 varian baru di Kudus.
"Saya belum tahu ini darimana," ujar dia.
Pihaknya selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Selalu pakai masker dan jaga jarak, karena nggak pernah tahu orang itu dari mana," katanya.
Pihaknya berencana akan mengambil langkah tegas terkait varian delta yang ditemukan di Kudus dengan melakukan lockdown mikro.
"Rencananya ada lockdown mikro, teknisnya akan segera dirapatkan," katanya.
Lebih Ganas Dibanding Varian Inggris
Varian Delta atau yang disebut dengan Covid-19 varian India.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Aziz Achyar membenarkan informasi tersebut.
"Ya betul (varian India-red)," ujarnya, lewat whatsapp, Sabtu (12/6/2021).
Menurutnya, varian tersebut 50 persen lebih menular dibandingkan varian Inggris.
Namun, virus itu masih terdeteksi polymerase chain reaction (PCR).
Gejalanya juga masih sama dengan varian Covid-19 yang lainnya.
Termasuk tingkat bahayanya masih sama dengan varian Covid-19.
"Virus ini masih terdeteksi dengan PCR," kata dia.
Dia mengimbau untuk masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bila perlu menggunakan dobel masker.
Satu lapis masker bedah, sedangkan lapisan luarnya menggunakan masker kain.
"Saya imbau prokes (protokol kesehatan-red) ketat. Pakai dobel boleh, yang satunya dengan masker kain," ujar dia.
Penggunaan masker kain dan masker medis bisa meningkatkan efektifitas filtrasi terhadap virus hingga 96,4 persen.
Masker kain bagian luar efektifitasnya 65 persen, masker medis bagian dalam dengan efektifitas 85 persen.
"Penggunaan dua lapis masker efektifitasnya meningkat hingga 96,4 persen," ujar dia. (*)