Berita Nasional
TNI AU Gelar Latihan Operasi Udara di Babel Jelang Kedatangan USAF di Pekanbaru
Sedangkan dalam waktu dekat, TNI AU juga akan kehadiran angkatan udara Amerika Serikat USAF dalam latihan bersama Cope West 2021 menggunakan F-16 di P
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - TNI AU menggelar latihan antar-satuan, guna menjaga kesiapsiagaan prajurit melaksanakan operasi udara.
Sedangkan dalam waktu dekat, TNI AU juga akan kehadiran angkatan udara Amerika Serikat USAF dalam latihan bersama Cope West 2021 menggunakan F-16 di Pekanbaru.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ( KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menegaskan, TNI AU terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit meskipun saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19.

Baca juga: Pesawat Tempur F-16 TNI AU Telah Mendarat di Pekanbaru, dari USAF Segera Menyusul
Baca juga: TNI AU Pratu Nur Rohman dan Istri Ditembak, Peluru Kenai Telapak Tangan dan Paha
Baca juga: TNI AU dan Angkatan Udara Amerika Gelar Latihan Tempur dengan F-16 di Pekanbaru
Baca juga: TNI Kerahkan 2 Pesawat Tempur F-16 & Helikopter di Batas Australia dan Timor Leste, Ada Apa?
Hal itu disampaikan Fadjar ketika meninjau latihan Jalak Sakti 2021 dan Harda Maruta antar satuan Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I) yang digelar Wing I Paskhas di Lanud H AS Hanandjoeddin, Belitung Timur, Bangka Belitung atau Babel, Senin (14/6/2021).
"Meskipun pada masa pandemi Covid-19, TNI AU tetap mengelar latihan antar-satuan, guna menjaga kesiapsiagaan prajurit melaksanakan operasi udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah udara NKRI," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Selasa (15/6/2021).

Menurut Fadjar, latihan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban TNI AU kepada masyarakat.
"Dapat kita saksikan tadi, target-target sasaran yang diberikan dapat dihancurkan dengan tepat. Ini menunjukkan tingkat profesionalisme prajurit TNI AU sangat baik sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AU terhadap rakyat Indonesia," kata Fadjar.
Fadjar juga mengingatkan agar pelaksanaan latihan tersebut dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Adapun pelaksanaan operasi udara tersebut melibatkan seluruh skadron udara jajaran Koopsau I, yakni Skadron Udara 1, 2, 6, 7, 8, 12, 16, dan Skadron Udara 31, serta Skadron Udara 5 dari Koopsau II.
Mulai dari pesawat Hawk 100/200, F-16 yang dipersenjatai Bom Mk-12 dengan call sign Ryder Flight, hingga NAS-332 Super Puma Sementara personel yang dilibatkan sebanyak 1.072 prajurit dari jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas.
Latihan Bersama Jet Tempur F-16 TNI AU dengan USAF
Sementara itu, pesawat tempur F-16 TNI AU sudah mendarat di Pekanbaru, Riau. Selanjutnya akan menyusul jet tempur jenis serupa dari USAF.
Diketahui, TNI AU dan USAF tengah mengerahkan jet tempur F-16 mereka dalam latihan perang Cope West 2021.

Melansir dari unggahan Instagram resmi TNI AU, satu flight pesawat tempur F-16 Skadron Udara (Skadud) 3, Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (11/6/2021).
Kedatangan burung-burung besi yang dipimpin Komandan Skadud 3 Letkol Pnb Agus Dwi A, untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) antara TNI AU dan USAF di Cope West 2021.
Para fighter Skadud 3, selanjutnya bergabung dengan fighter Skadud 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Sementara USAF mengerahkan satu flight F-16 dari 13th Squadron.
Cope West 2021 merupakan ajang latihan awak pesawat tempur F-16 Indonesia ( TNI AU) dan Amerika Serikat ( USAF) yang digelar tiap dua tahun di Indonesia.
Cope West 2021 akan digelar selama dua minggu, mulai Senin (14/6/2021) di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Diberitakan sebelumnya, Angkatan Udara Amerika Serikat atau USAF mengerahkan pesawat tempur F-16 ke Indonesia.
Pihak TNI AU juga menyiapkan pesawat serupa, ada apa gerangan?
TNI AU dan United States Air Force (USAF) ternyata bakal menggelar latihan bersama di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada Senin (14/6/2021).
Latihan bersama dengan sandi “Cope West 2021” melibatkan sejumlah pesawat tempur F-16 dari kedua negara.
"Hari ini sejumlah personel dan peralatan USAF sudah mulai berdatangan di Lanud Roesmin Nurjadin.
Sementara untuk pesawat F-16 akan segera tiba dalam beberapa hari ke depan, dan diagendakan latihan bersama ini akan dibuka secara resmi pada hari Senin mendatang (14/6/2021)," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI AU dan AU AS Bakal Gelar Latihan Bersama di Pekanbaru, Libatkan Pesawat Tempur F-16'
Ia menjelaskan, latihan bersama Cope West 2021 merupakan ajang latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16.
Selain itu, agenda ini juga sekaligus untuk menambah ilmu pengetahuan hingga wawasan.
"Dan saling berbagi pengalaman antar personel penerbang dan teknisi pesawat tempur F-16 kedua Angkatan Udara," kata Indan.
Selain bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalitas personel kedua Angkatan udara, latihan bersama ini juga menjadi ajang dalam meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara, khususnya TNI AU dan USAF.
Rencananya, latihan bersama Cope West 2021 akan berlangsung selama dua minggu.
"Kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 termasuk para personel dari USAF melaksanakan isolasi sebelum melaksanakan latihan," imbuh dia.
Kehebatan F-16 TNI AU
Melansir dari Wikipedia, F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.
Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.
Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.
Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia.
F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976.
Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor.
Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.
F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.
Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g.
F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.
Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.
Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.
Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.
Ciri-ciri umum
- Kru: 1
- Panjang: 49 ft 5 in
- Rentang sayap: 32 ft 8 in
- Tinggi: 16 ft
- Luas sayap: 300 ft²
- Airfoil: NACA 64A204 root and tip
- Berat kosong: 18,900 lb
- Berat isi: 26,500 lb
- Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb
- Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan
Dorongan kering: 17,155 lbf (76.3 Templat:Newton (unit))
Dorongan dengan pembakar lanjut: 28,600 lbf (127 kN)
Kinerja
- Laju maksimum: At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h), At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
- Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
- Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
- Langit-langit batas: 50,000+ ft
- Laju tanjak: 50,000 ft/min
- Beban sayap: 88.3 lb/ft²
- Dorongan/berat: 1.095
Persenjataan
- Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, 511 rounds
- Hardpoints: 2× wing-tip Air-to-air missile launch rails, 6× under-wing & 3× under-fuselage pylon stations holding up to 17,000 lb (7,700 kg) of payload
- Roket:
4× LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19× /7× Hydra 70 mm rockets, respectively) or
4× LAU-5003 rocket pods (each with 19× CRV7 70 mm rockets) or
4× LAU-10 rocket pods (each with 4× Zuni 127 mm rockets)
- Rudal, bom, dll
(*
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KSAU Tegaskan Pandemi Tak Halangi Peningkatan Kesiapsiagaan Prajurit TNI AU dan Surya.co.id dengan judul Armada Jet Tempur F-16 TNI AU Tiba di Pekanbaru dan Angkatan Udara AS akan Kerahkan Pesawat Serupa