Harga Sepeda
Harga Sepeda di Semarang Sudah Turun Seiring Memudarnya Tren Gowes
Seiring tren gowes yang semakin memudar, harga sepeda turut mengalami penurunan. Hal itu di antaranya juga terjadi di beberapa toko sepeda di Kota Se
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seiring tren gowes yang semakin memudar, harga sepeda turut mengalami penurunan.
Hal itu di antaranya juga terjadi di beberapa toko sepeda di Kota Semarang yang sempat ada kenaikan harga tahun lalu.
Di antaranya diakui Rudi, karyawan toko sepeda Trex di Kota Semarang.
Menurut Rudi, harga sepeda di tokonya sempat melambung tahun 2020 lalu di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Baca juga: Harga Sepeda Turun, Harga Sepeda Lipat di Kisaran Rp 2,5 Juta
Baca juga: Harga Sepeda Kayu Unik Bikinan Orang Sukoharjo Jenis Pit Kebo: Tidak Bisa Dinego
Baca juga: Harga Sepeda Triathlon Ditto Percussion Bikin Ayudia Bing Slamet Marah
Baca juga: Cek di Sini, Daftar Lengkap Harga Sepeda Lipat, Pacific Polygon United, Buat Pegangan Sebeum Beli
Namun kata dia, saat ini harga turut merosot sebab permintaan pasar yang sudah mulai normal.
"Sepeda di masa pandemi harganya naik tinggi soalnya permintaan pasar terlalu tinggi dan kurangnya bahan, harganya melambung.
Harga sekarang kembali normal. Tapi turunnya tidak terlalu banyak. Harga masih sedikit mahal dari sebelum pandemi karena setiap tahun ada kenaikan harga," kata Rudi kepada tribunjateng.com, Selasa (15/6/2021).
Rudi menerangkan, penurunan harga hampir terjadi di semua merk dan jenis sepeda.
Namun kata dia, penurunan tertinggi terjadi pada jenis sepeda lipat.
"Sebelumnya yang (harganya) naik banget jenis sepeda lipat, jadi sekarang yang paling turun juga sepeda lipat.
Kalau sepeda gunung juga turun, tapi tidak tinggi," ungkapnya.
Ia menyebutkan, saat pandemi menerpa, harga sepeda lipat paling murah berada pada kisaran harga Rp 2 jutaan.
Namun saat ini, kata dia, harga sepeda tersebut berada pada kisaran harga Rp 1,6 jutaan.
"Biasanya merk Pacific.
Sebelum pandemi harga sekira Rp 1,2 jutaan, kemudian saat pandemi sempat Rp 2 jutaan.