Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Jika Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, PDIP: Masa Jabatannya Sangat Singkat

Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerucut dua nama. KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Editor: m nur huda
Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan saat konferensi pers terkait dengan perusakan Kantor Polsek Ciracas, di Mabesad, Jakarta, Minggu (30/8/2020). Dalam keterangannya, Kasad Andika Perkasa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sipil dan anggota Polri atas peristiwa penyerangan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dan telah memeriksa 12 orang oknum prajurit TNI AD yang terlibat dalam aksi tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah nama pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin ramai dibicarakan menjelang masa pensiunnya pada akhir 2021 nanti.

Terkait calon pengganti Hadi, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Putri Nahlia, mengatakan semua perwira tinggi TNI memiliki peluang sama besar.

Tetapi, kata Farah, itu semua tergantung pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Semua memiliki kans yang sama-sama besar. Tergantung pilihan Pak Presiden akhirnya akan berlabuh ke siapanya."

"Yang jelas siapapun yang terpilih harus bisa bekerja sama dan mengikuti pace kerja Presiden kita yang selalu kerja cepat," ujar Farah, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021), dilansir Tribunnews.

Namun, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, mengungkapkan pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengerucut menjadi dua nama.

Dua nama itu adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Keduanya, ujar Effendi, menjadi calon terkuat menggantikan Hadi.

"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa, dilansir Tribunnews.

Lebih lanjut, Effendi membahas soal kemungkinan Andika menjadi Panglima TNI.

Menurutnya, jika Jokowi memilih Andika sebagai Panglima TNI, maka proses pergantiannya akan berlangsung Juli 2021 bulan depan.

Pasalnya, menurut Effendi, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.

Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.

Adapun, KSAD Jenderal Andika Perkasa akan pensiun pada November 2022. Jika diasumsikan ia dipilih Presiden Jokowi, maka sasa jabatan sebagai Panglima TNI sangat singkat yakni hanya sekitar satu tahun.

"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya.

Terkait hal itu, Effendi menilai Yudo Margono lebih cocok menjadi Panglima TNI jika pergantian dilakukan mengikuti masa pensiun Hadi.

Lantaran masa pensiun Yudo lebih panjang ketimbang Andika.

"Kalau plan-nya lain, misalnya menempatkan Pak Yudo, berarti prosesnya akan ada di November nanti sampai Pak Hadi pensiun," katanya.

Terlepas dari hitung-hitungan tersebut, Effendi menilai sosok yang tepat menggantikan Hadi adalah Andika.

Tak hanya prestasi akademik, Andika juga memiliki latar belakang operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan.

"Pak Andika banyak kelebihannya karena sekolah kurun 5 sampai 8 tahun ada di AS, kemudian knowledge nya bagus, know-how bagus, perfeksionis lah dia, tapi humanis juga, jadi enak sebenarnya."

"Nah figur itu memang beririsan dengan Jenderal Andika Perkasa," beber Effendi, dilansir Tribunnews.

Senada dengan Effendi Simbolon, Anggota Komisi I DPR RI lainnya Fraksi PKS, Sukamta, juga menilai Andika sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Hadi.

Mengutip Tribunnews, Andika dianggap cocok dengan tantangan yang tengah dihadapi saat ini, contohnya persoalan Papua.

"Pak Yudo (KSAL) cukup senior dan mampu. KSAD saat ini, Pak Andika, juga demikian."

"Memang Pak KSAD punya nilai plus yaitu pengalaman menjadi Kepala Staf yang paling lama di antara yang lainnya," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

"Saya kira juga cocok dengan tantangan yang dihadapi baik itu di Papua maupun di wilayah nusantara secara umum."

"Selama ini, Pak Jenderal Andika tampak sangat humanis tapi tegas. Saya kira itu tepat untuk saat ini," imbuh dia.

Pernyataan serupa juga disampaikan Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta.

Menurutnya, Andika menjadi figur yang tepat dan pantas untuk menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI.

Hal ini berdasarkan rekam jejak Andika sebagai prajurit TNI.

"Dengan rekam jejak yang sudah teruji hingga jabatan KSAD, pengalaman penugasan di dalam dan luar negeri, jaringan internasional yang kuat, dan aspek intelektual/pendidikan yang unggul, menjadi modal kuat bagi Jenderal Andika Perkasa," kata Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tribunnews, Selasa (15/6/2021).

Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki Andika menurut Stanislaus adalah, KSAD ini punya latar belakang kemampuan dan penugasan di bidang intelijen.

Dibanding tiga pilihan yang ada (KSAD, KSAL, dan KSAU), Stanislaus menilai Andika memiliki peluang cukup besar untuk dipilih Jokowi.

Meski begitu, Stanislaus enggan berspekulasi soal pilihan Presiden Jokowi terkait pengganti Hadi.

Pasalnya, menurut Stanislaus, pilihan Jokowi sangat sulit ditebak.

Berikut ini profil Jenderal Andika Perkasa, Laksamana TNI Yudo Margono, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo:

1. Jenderal Andika Perkasa

Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964.

Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

Andika menjadi jenderal TNI yang memiliki gelar akademik sangat panjang.

Di belakang namanya tercantum titel S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.

Dikutip dari wikipedia, Andika adalah lulusan The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA), National War College, National Defense University (Washington D.C., USA).

Dia juga lulus dari kampus ternama lainnya, Harvard University (Massachusetts, USA) dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).

Selain pendidikan umum, Andika yang lulus Akademi Militer tahun 1987 ini mengikuti Sesarcab Infanteri, Pendidikan Komando
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000), Sesko TNI hingga Lemhannas RI

Andika Perkasa ialah perwira TNI dengan segudang prestasi.

Dikutip dari Tribunnews (grup Surya.co.id), Kamis (22/11/2018) rekam jejak militernya dimulai ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.

Setelahnya Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).

Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Karirnya di Korps Baret Merah sangat cemerlang.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).

Karir militer Andika sangat panjang dan cemerlang hingga terakhir dirinya menjabat sebagai Pangkostrad.

Berikut profil dan biodata Laksamana TNI Yudo Margono dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

2. Laksamana TNI Yudo Margono

Laksamana Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.

Yudo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 24 September 2019.

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Kogabwilhan I adalah komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kogabwilhan I merupakan satuan baru yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI.

Markas Kogabwilhan I berada di Jalan MT Haryono Km 3,5 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Pangkogabwilhan I mempunyai wilayah kerja yang mencakup daratan, laut dan udara.

Wilayah darat meliputi Pulau Sumatera, DKI, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Adapun wilayah laut mencakup perairan di sekitar Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Alur LAut Kepulauan Indonesia (ALKI-1) beserta perairan sekitarnya.

Kawasan udara mencakup wilayah di atas Sumatera, DKI jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan ALKI-1 beserta perairan sekitarnya.

Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.

Laksamana Madya Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965.

Melansir dari Wikipedia, berikut pendidikan militer Laksamana Madya Yudo Margono :

- AAL (1988)
- Kursus Korbantem (1989)
- Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
- Kursus Pariksa (1992)
- Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
- Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
- Seskoal A-40 (2003)
- Sesko TNI A-38 (2011)
- Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)

Karier militer :

- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
- Palaksa KRI Fatahillah 361
- Komandan KRI Pandrong 801
- Komandan KRI Sutanto 877
- Komandan KRI Ahmad Yani 351
- Komandan Lanal Tual (2004—2008)
- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
- Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
- Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
- Pangkolinlamil[1][2][3] (2017—2018)
- Pangarmabar (2018)
- Pangarmada I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan I (2019—2020)
- Kasal (mulai 2020 - )

3. Marsekal TNI Fadjar Prasetyo

Melansir dari Antara, Marsekal Fadjar Prasetyo sebelum menjadi KASAU mengemban tugas sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II).

Fadjar merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.

Pria kelahiran Jakarta, 9 April 1966, itu mulai meniti karier militernya sebagai sebagai penerbang A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995.

Sejak 1995, dia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.

Selanjutnya, menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan Boeing 737-200. Fadjar pun sempat menjadi Atase Pertahanan.

Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikdan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.

Pada tahun 2016 hingga 2018, Fadjar diberikan amanah untuk menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.

Kariernya pun makin moncer, Fadjar menduduki posisi penting, seperti Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I pada tahun 2018-2019.

Saat itu, Fadjar dinilai sukses melaksanakan berbagai tugas operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, serta latihan Jalak Sakti.

Dalam operasi tersebut, Fadjar juga berhasil mencatatkan prestasi yang baik karena dalam pelaksanaan operasinya berlangsung aman dan lancar dengan predikat zero accident.

Selain itu, Fadjar juga berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.

Misalnya, Operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.

Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.

Kala itu, dia mengadakan program karya bakti, baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, maupun pengobatan gratis lainnya.

Dalam program itu, dia juga memberikan paket sembako kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.

Sebelum ditunjuk menjadi KASAU, Fadjar menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi TNI yang baru diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.

Berikut riwayat Jabatannya :

- Pa Pnb Skadud 11 Lanud Hasanuddin
- Kasubsilat Silat Disops Skadud 17 Lanud Halim P
- Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adi
- Wadanyon III Resimen Chandradimuka Akmil
- Danskadud 17 Lanud Halim P
- Kasubdis SAR/VAL Dislambangjaau
- Atase Udara di Malaysia
- Dan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma (2013)
- Paban VI/Binprof Sopsau
- Dirdiklat Kodiklatau
- Danlanud Halim Perdananakusuma[1][2][3] (2016—2018)
- Pangkoopsau II (2018)
- Pangkoopsau I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan II (2019—2020)
- Kasau (2020—)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika KSAD Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Legislator PDIP: Masa Jabatannya Tergolong Singkat, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/15/jika-ksad-andika-perkasa-jadi-panglima-tni-legislator-pdip-masa-jabatannya-tergolong-singkat?page=all.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved