Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Dorong Reformasi Agraria di Papua, Kementerian ATR/BPN Gandeng UKSW

Dalam rangka mendorong reformasi agraria di Papua Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggandeng UKSW.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: rival al manaf
Istimewa
Wamen Surya Tjandra saat diterima oleh Rektor UKSW Salatiga Neil Semuel Rupidara, di VIP Room Balairung Universitas,  Senin (14/6/2021). (IST)  

Penulis: M Nafiul Haris

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dalam rangka mendorong reformasi agraria di Papua Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggandeng Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan terdapat sejumlah pokok pikiran terkait rencana strategis ATR/BPN mengenai reforma agraria di Papua mulai penataan ulang akses pada tanah yang diduga ada ketimpangan.

"Reforma agraria sendiri adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia," terangnya dalam rilis kepada tribunjateng.com, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Potensi Hujan di Sejumlah Wilayah, Berikut Prakiraan Cuaca Jawa Tengah dari BMKG Kamis 17 Juni 2021

Baca juga: Puisi Perjamuan Akhir Pekan Andi Gunawan

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini Kamis 17 Juni Turun Rp 12.000, Ini Daftar Lengkapnya

Menurutnya hal tersebut termasuk pemberdayaan dan tujuannya untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan.

Terkait reforma agraria di Provinsi Papua, banyak ketidakjelasan tanah bermula dari permasalahan adat.

Ia menambahkan, banyak ditemukan klaim dari adat soal kepemilikan tanah, sehingga perlu dilakukan pemetaan.

Sedikitnya, terdapat kurang 140 ribu hektare ijin usaha yang tidak ada HGUnya.

"Ratusan ribu tanah juga kami temukan terlantar. Kolaborasi dengan pihak akademisi sangat dibutuhkan."

"Sejumlah hal yang berkaitan dengan isu-isu reformasi agraria, wilayah, konteks dan sektor butuh masukan termasuk dari mahasiswa yang berada pada wilayah tersebut," katanya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Kamis 17 Juni 2021, Berawan Sepanjang Hari

Baca juga: Pak Kades Mondar-mandir Bawa Pasien ke 4 RS, Pak Bupati Ucapkan Terima Kasih

Baca juga: Info Pemeliharaan Jaringan Listrik PLN ULP Purworejo & ULP Kutoarjo Kamis 17 Juni 2021

Surya yang pernah tercatat sebagai pendiri serta direktur di Trade Union Rights Centre (TURC) ini memberikan kesempatan pada akademisi UKSW untuk menyampaikan pandangan yang rencananya akan dibawa dalam acara GTRA Summit di Wakatobi, Agustus mendatang.

Rektor UKSW, Neil S. Rupidara menyambut baik ajakan kolaborasi Wamen Surya Tjandra. Sejumlah kerjasama dengan pihak pemerintah maupun gereja yang sudah dilakukan UKSW selama ini menjadi peluang untuk memberikan kontribusi pada bidang lain.

“Kami akan coba awali dengan sebuah pilot project melalui pendekatan etnografis. Sejumlah akademisi dengan pengalaman pendekatan pada masyarakat akan bergabung dalam proyek ini. Papua menjadi daerah cukup baik untuk mengawali proyek ini karena mahasiswa magister dan doktoral asal daerah tersebut cukup konsisten jumlahnya,” tuturnya

Dirinya menambahkan nantinya gagasan-gagasan penelitian mereka akan di follow up untuk disampaikan ke Wamen Surya Tjandra. (ris)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved