Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Alhamdulillah Semua Obyek Wisata di Klaten Tutup Semua, Pengelola Patuh Instruksi Bupati

Seluruh obyek wisata di Kabupaten Klaten tutup. Hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Klaten Sri Mulyani menyusul ditetatapkannya wilayah ini sebagai

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/m nur huda
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat mengunjungi Obwis Umbul Ponggok, di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (15/6/2016). 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Seluruh obyek wisata di Kabupaten Klaten tutup. Hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Klaten Sri Mulyani menyusul ditetatapkannya wilayah ini sebagai zona merah penularan covid-19.

"Alhamdulillah semua obyek wisata yang ada di Klaten tutup semua. Para pengelola patuh dan menaati kebijakan yang telah ditetapkan," kata Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho saat melakukan inspeksi mendadak ke kolam pemandian Jolotundo, Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Rabu (23/6/2021).

Adapun sidak dilakukan untuk memastikan seluruh obyek wisata di daerah itu tutup sesuai dengan instruksi Bupati Klaten.

Ia mengatakan, jika nantinya ada pengelola obyek wisata yang nekat untuk buka, maka pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan teguran hingga sanksi.

"Kalau ada yang tetap buka akan ada teguran lisan, tertulis atau sanksi sesuai dengan peraturan yang ada. Namun pantauan hari ini semua patuh," ucapnya.

Menurut Nugroho, sebelumnya pihaknya pada Selasa (22/6/2021) telah melalukan sosialisasi kepada para pengelola wisata yang ada di Klaten.

Sebanyak 62 obyek wisata di daerah itu, kata Nugroho sepakat untuk menutup obyek wisata demi mencegah penularan Covid-19 di Klaten.

Sementara itu, seorang pengelola kolam pemandian Jolotundo, Dita Anggi (32) mengaku ikhlas dengan kebijakan penutupan obyek wisata tersebut.

"Sebenarnya sedih tapi ya sekarang ikhlas saja. Kita harus mengikuti kebijakan yang ada," ucapnya.

Ia mengatakan, selama penutupan kolam, pihaknya terpaksa merogoh biaya pribadi untuk perawatan kolam.

"Kalau tutup tidak ada pemasukan padahal biaya perawatan jalan terus seperti menguras air tiga hari sekali. Itu kan butuh biaya, tapi ya gimana lagi," katanya.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19 melanda, tingkat pengunjung kolam pemandian tersebut turun cukup drastis.

Pada hari normal kunjungan ke kolam tersebut janya berkisar 50 hingga 70 pengunjung.

"Kalau akhir pekan bisa 150 orang. Sementara kapasitas maksimalnya bisa 500 orang," imbuhnya.

9 Poin Instruksi Bupati Klaten

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved