Berita Video

Video Perajin Peti Mati di Batang Kewalahan Penuhi Pesanan

Sejak pandemi Covid-19 merebak, perajin peti mati atau peti jenazah di Dusun Pagotan Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, mengaku kebanjiran order

Penulis: dina indriani | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM,BATANG -  Berikut ini video perajin peti mati di Batang kewalahan penuhi pesanan.

Sejak pandemi Covid-19 merebak, perajin peti mati atau peti jenazah di Dusun Pagotan Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, mengaku kebanjiran order bahkan kewalahan memenuhi pesanan.

Peti jenazah di perajin Topang Mas biasanya dipesan rumah sakit di wilayah pantura seperti Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Batang.

Dalam sepekan sedikitnya 10 peti jenazah dikirim ke pemesan.

"Selama pandemi Covid-19 memang banyak pesanan, bahkan terkadang kami sampai kewalahan selain orderan yang menumpuk, pengerjaannya juga harus cepat dan dikejar waktu pengiriman untuk pemakaman jenazah yang terduga Covid-19," tutur Kepala Produksi Peti Jenazah Topang Mas, Denis Awaludin, Kamis (24/6/2021).

Peti jenazah pasien Covid-19, lanjutnya harus memenuhi standar protokol kesehatan seperti tidak boleh ada celah udara untuk menghindari penularan ke petugas pemulasaran jenazah serta dibuat lebih sederhana.

"Untuk peti pun ada standartnya sesuai prokes, dan dibuat lebih sederhana," ujarnya.

Meski permintaan meningkat, pihaknya pun tidak menaikkan harga.

Satu peti dijual bervariasi bergantung kayunya mulai Rp1,2 Juta hingga Rp 1,4 Juta.

"Harga bervariasi bergantung permintaannya dari bahan kayu hingga aksesoris tambahan, tapi paling murah dari harga Rp 1,2 Juta," jelasnya.

Agar bisa memenuhi target waktu pemesanan, pihaknya menambah pekerja dan juga jam kerja.

"Sekarang sudah 50an karyawan, kalau dulu sebelum pandemi hanya 20 orang," pungkasnya.(din)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved