Berita Semarang
Menengok Toko Legendaris Maganol, Jual Layang-layang di Kota Samarang, Ini Arti Maganol
Hilir mudik para pembeli menjadi pemandangan di sebuah toko yang terletak di Jalan MT Haryono, Nomor 530 Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hilir mudik para pembeli menjadi pemandangan di sebuah toko yang terletak di Jalan MT Haryono, Nomor 530 Kota Semarang.
Beberapa pembeli membawa layang-layang serta benang usai keluar dari toko yang berukuran tak terlalu besar itu.
Toko itu merupakan toko legendaris menjual layang-layang di Kota Semarang, yang dikenal dengan nama Maganol.

Meski tak terlalu besar, toko tersebut bisa dikatakan satu-satunya tempat yang menjual pernik layang-layang terlengkap di Kota Semarang.
Toko Maganol sendiri sudah berusia setengah abad lebih, dan dagangan yang dijajakan masih sama, yaitu layang-layang serta pernak perniknya.
Tak hanya anak-anak sekitar yang datang ke Toko Maganol untuk membeli layang-layang, beberapa pembeli juga berasal dari luar Kota Semarang.
Aji Muhammad (23), warga Demak yang datang untuk membeli layang-layang serta benang dengan jumlah lumayan banyak.
“Saya sudah empat tahun jadi langganan di sini, pernik layang-layang di sini lengkap. Jadi saya beli cukup banyak untuk dijual lagi,” tuturnya, Jumat (25/6/2021).
Menurut Aji, toko tersebut memang terkenal, bahkan tak hanya ia yang datang, sang ayah juga acap kali membeli layang-layang di Toko Maganol.
“Ayah saya juga beli di sini untuk dijual kembali, harganya sangat miring dan sangat lengkap,” paparnya.
Sementara itu Fanny Setyawati, (63) yang mengelola Toko Maganol, menjelaskan, toko tersebut berdiri sejak 1970 silam.
“Awalnya menjual benang layang-layang yang diproduksi sendiri, lalu berlanjut menjual layang-layang dan pernak perniknya sampai sekarang,” ucapnya.
Menyoal nama Maganol, Fanny menerangkan, nama tersebut merupakan singkatan nomor toko yaitu 530.
“Dari dulu ya namanya Maganol, saya generasi kedua yang mengelola toko, dulu dikelola oleh ayah suami saya,” jelasnya.
Dikatakan Fanny, setiap hari 10 ribu layang-layang dan ribuan gulungan benang yang dijual di Toko Maganol diborong pembeli.