Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Penunjukan Sekda Jadi Plh Gubernur Papua Tepat, Lukas Enembe Diminta Jangan Provokasi Masyarakat

Penolakan Gubernur Papua Lukas Enembe terkait penunjukan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana Harian (Plh) dinilai ti

Editor: m nur huda
Gubernur Papua Lukas Enembe usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). (KOMPAS.com/Ihsanuddin) 

TRIBUNJATENG.GOM, JAKARTA - Penolakan Gubernur Papua Lukas Enembe terkait penunjukan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana Harian (Plh) dinilai tidak berdasar.

Pasalnya penunjukan Sekda sebagai Plh berdasarkan aturan yang berlaku.

Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Stanislaus Riyanta.

Ia mengatakan penunjukan Sekda lantaran Gubernur Lukas sedang sakit dan Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia.

"Dengan situasi tersebut maka pemerintah pusat wajib untuk menunjuk kepemimpinan sementara di Provinsi Papua agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan," kata Stanislaus kepada wartawn, Sabtu (26/6/2021).

Kandidat Doktor Kebijakan Publik Universitas Indonesia ini meminta penunjukan Sekda sebagai Plh tidak perlu diributkan atau ditolak.

Penunjukan itu murni untuk kepentingan masyarakat dan kondisi Papua yang saat ini sangat dinamis.

"Jangan memprovokasi masyarakat bahwa Gubernur Papua diganti. Jangan membuat bingung masyarakat. Ketika Lukas Enembe sembuh dan kembali ke Papua maka jabatan Pelaksana Harian akan berakhir. Ini sangat wajar dan sesuai peraturan yang berlaku," tegas Stanis.

Seperti diketahui, waktu pelaksanaan PON XX 2021 Papua semakin dekat.

Selain itu, kelompok teroris OPM masih terus berulah dan bahkan baru-baru ini dikabarkan merenggut nyawa lima warga sipil.

"Penunjukan Sekda Sekda Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua sudah tepat. Keputusan ini untuk tetap menjaga agar pemerintahan di Papua tetap berjalan," ucap Stanislaus.

Sebelumnya, Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus mengungkapkan, Gubernur Papua Lukas Enembe akan kembali ke Papua awal Juli 2021.

Rifai menyebut, saat ini kondisi Lukas Enembe sudah berangsur pulih setelah menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura.

"Berhubung kondisi kesehatan yang semakin membaik tersebut, telah direncanakan kepulangan Bapak Lukas Enembe ke tanah air pada awal Juli 2021," kata Rifai melalui keterangannya, Jumat (25/6/2021).

Dikatakan Rifai, Lukas Enembe berpesan kepada seluruh pejabat di Pemerintahan Provinsi Papua untuk mengutamakan integritasnya dalam menjalankan pekerjaan.

Selain itu, Lukas menekankan bahwa koordinasi yang sistematis juga perlu dimaksimalkan pada setiap level pejabat di Pemprov Papua serta komunikasi yang efektif juga hendaknya dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

"Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe kembali mengingatkan agar publik dan para elit di Papua untuk tidak terlalu gaduh membahas pengisian kursi Wakil Gubernur Papua. Gubernur meminta agar kita semua menghormati adat yang berlaku hingga 40 hari duka (alm) Klemen Tinal terlewati," ucapnya.

Lebih lanjut, Rifai menegaskan bahwa Lukas Enembe masih aktif sebagai Kepala Daerah Provinsi Papua.

Dia menyatakan Lukas sangat menyayangkan adanya Surat Mendagri melalui Dirjen OTDA (tanggal 24 Juni 2021) tentang penunjukan PLH Gubernur Papua.

Karenanya, dalam waktu dekat Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe akan melaporkan dugaan mal administrasi ini kepada Presiden Republik Indonesia dan juga akan memberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat Papua.

"Sehubungan dengan itu, masyarakat Papua diminta untuk tetap bijak dalam menerima dan menyaring segala bentuk informasi yang keliru berkaitan dengan Gubernur Lukas Enembe. Gubernur meminta agar Rakyat Papua tidak terprovokasi atas isu apapun," ucapnya.

Terakhir, Lukas meminta kepada rakyat Papua untuk selalu taat pada protokol kesehatan.

Kondisi penyebaran virus Covid-19 kembali meningkat di sejumlah daerah, terlebih dari informasi yang didapatkan dari Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang menyatakan bahwa ada indikasi varian baru Covid-19 Delta atau Gen B1617 telah masuk di Papua.

"Mari semua bersama-sama untuk mendisiplinkan diri dan senantiasa saling mengingatkan," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tolak Sekda Jadi Plh, Gubernur Papua Diminta Pahami Aturan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir sebut Gubernur Lukas Enembe kembali ke Papua Awal Juli 2021

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved