Virus Corona
Presiden AS Joe Biden: Covid-19 Bunuh Lebih Banyak Orang daripada Perang
Wabah covid-19 disebut membunuh lebih banyak orang AS dibandingkan korban tewas seluruh perang yang mereka jalani 100 tahun terakhir.
TRIBUNJATENG.COM -- Wabah covid-19 disebut membunuh lebih banyak orang AS dibandingkan korban tewas seluruh perang yang mereka jalani 100 tahun terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Presiden AS Joe Biden di Carolina Utara.
Menurut dia, hingga saat ini Negeri Paman Sam sudah melaporkan lebih dari 600.000 kematian karena virus corona.
"Jauh lebih banyak nyawa yang hilang dalam setahun dibandingkan dengan perang besar di abad 20 maupun awal abad ke-21," katanya.
Biden merujuk pada korban tewas saat AS terjun ke Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Vietnam, hingga Perang Irak. Sebagai catatan, banyak juga personel AS yang tewas dalam konflik kecil.
Seperti contohnya di Grenada. Saat itu, sebanyak 19 tentara AS gugur pada invasi 1983. Kemudian 40 lainnya terbunuh dalam serangan ke Panama, 1989.
Biden di Carolina Utara untuk mempromosikan vaksinasi covid-19 guna menekan penyebaran wabah.
Ia tetap menyerukan supaya semua warga divaksin, memperingatkan varian Delta yang kini menghantui dunia.
Ia juga meminta persatuan publik, di mana dia menyatakan polarisasi itu begitu kentara sejak 'Perang Saudara' terkait pilpres.
"Teman-teman, sudahilah. Ini hanya membuang-buang waktu dan kemampuan kita yang berharga," pintanya.
Adapun, Brasil juga terus mencatat lonjakan jumlah kematian harian akibat covid-19 yang tinggi pada Rabu (23/6), sebanyak 2.392 kasus.
Dengan demikian, total kematian akibat covid di negara itu mencapai 507.109 jiwa.
Brasil menjadi negara kedua di dunia yang memiliki angka kematian covid-19 terbanyak, berada di belakang AS yang telah mencatat lebih dari 600.000 yang kehilangan jiwa.
Brasil mencatat rata-rata kematian sekitar 2.000 jiwa setiap harinya sejak pekan lalu.
Jumlah infeksi harian di Brasil juga terus meningkat lebih dari sebulan lalu, di mana pada Rabu (23/6), mencapai 115.228 kasus baru.