Berita Salatiga

Pembuat Peti Jenazah di Salatiga Banjir Order Sejak Pandemi Covid-19, 100 Peti Sebulan

Mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Kota Salatiga yang berakibat angka kematian meningkat membuat permintaan peti jenazah melonjak. 

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM/M NAFIUL HARIS
Seorang pekerja membuat peti jenazah pasien Covid-19 pesanan rumah sakit di Toko Bangunan Tulus Jaya, Kota Salatiga, Senin (28/6/2021). 

 Penulis: M Nafiul Haris

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Indonesia tidak terkecuali di Kota Salatiga yang berakibat angka kematian meningkat membuat permintaan peti jenazah melonjak. 

Seorang produsen peti jenazah Sigit Prasetyo (45) mengaku sejak adanya Covid-19 dirinya kebanjiran order karena terjadi peningkatan permintaan peti jenazah mencapai 200 persen dibandingkan biasanya. 

"Kalau hari-hari biasa sebelum Covid-19 maksimal kami melayani permintaan pembuatan peti jenazah sebanyak 20-25 buah perbulan. Sedangkan sejak pandemi, melonjak hampir 200 persen atau sekira 60-100 peti dalam sebulan," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Toko Bangunan Tulus Jaya di Jalan Taman Pahlawan No 83, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Senin (28/6/2021).

Sigit menyampaikan, selama pandemi Covid-19 peti jenazah hasil produksi usahanya banyak untuk mensuplai kebutuhan rumah sakit di Ambarawa dan Kota Salatiga. 

Seorang pekerja membuat peti jenazah pasien Covid-19 pesanan rumah sakit di Toko Bangunan Tulus Jaya, Kota Salatiga, Senin (28/6/2021).
Seorang pekerja membuat peti jenazah pasien Covid-19 pesanan rumah sakit di Toko Bangunan Tulus Jaya, Kota Salatiga, Senin (28/6/2021). (TRIBUNJATENG.COM/M NAFIUL HARIS)

Ia menambahkan, dalam pembuatan peti jenazah khusus pasien meninggal dunia karena Covid-19 perhari pekerja ditarget memproduksi sepuluh peti. 

"Kami sudah bekerjasama dengan RSPAW Salatiga dan RSUD Ambarawa jadi ada target minimal 10 buah peti perhari. Untuk bahan kami memakai kayu jenis sengon agar pengerjaan cepat," katanya.

Dia menyatakan, untuk satu buah peti jenazah ditempatnya dibanderol mulai Rp 3,5 juta sampai Rp 12 juta. Adapun peti khusus memenuhi kebutuhan pemakanan pasien Covid-19 lengkap dengan kain pembungkus lapisan luar dan kertas dihargai Rp 1,5 juta. 

Sigit bercerita, adanya pandemi Covid-19 membuat dirinya dilema pada satu sisi mendapat keuntungan dari usaha jual beli perlengkapan pemakaman. Tetapi, disisi lain merasa prihatin karena kasus Corona masih terus terjadi. 

"Untuk mempercepat pengerjaan kami ada tujuh orang tukang. Karena kadangkala permintaan rumah sakit mendadak, apalagi untuk pasien Covid-19 harus cepat dikubur," ujarnya

Pihaknya menyampaikan, usaha menjual perlengkapan pemakaman itu terlah dirintis sejak tahun 1980 dengan menawarkan beragam pilihan sesuai permintaan konsumen. (ris) 

Berita terkait peti jenazah

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved