Berita Regional
Berkat Sebuah Ember, Usniadi Selamatkan 2 Penumpang KMP Yunicee: Lihat Ombak seperti Gunung
Dia baru saja menyelesaikan salat maghrib saat menyadari kapal dalam kondisi miring setelah ada suara seperti mesin yang mau mati.
TRIBUNJATENG.COM – KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29 /6/2021).
Seorang korban selamat menyebut tidak ada peringatan sebelum kapal tenggelam.
Usniadi menceritakan, saat peristiwa nahas yang menimpa kapal yang ditumpanginya, tidak ada tanda-tanda maupun pemberitahuan sebelum kapal tenggelam.
Baca juga: Kisah Penumpang Selamat KMP Yunice: Dobrak Lemari Pelampung, Loncat dari Kapal dalam Kegelapan
Dia baru saja menyelesaikan salat maghrib saat menyadari kapal dalam kondisi miring setelah ada suara seperti mesin yang mau mati.
Secepatnya ia bergerak naik ke atas kapal.
Detik-detik sebelum melompat ke tengah laut, ia sempat terseok-seok dan mencoba mengambil baju pelampung untuk menyelamatkan diri.

Suasana di dalam kapal mencekam, sebab semua berupaya menyelamatkan diri.
Pelampung berserakan dilempar ke laut.
“Jadi pelampung berserakan dibuang ke lautan.
Saat itu mesin kapal sepertinya mati.
Karena sempat di tengah laut sebelum miring kapal sempat (bersuara) dudut dudut, begitu,” ucapnya.
Tanpa berpikir Panjang, ia lalu menceburkan diri ke laut.
“Saya terjun ke lautan lalu berenang menuju arah Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapnya.
Saat terjun ke lautan itu ia menyadari keberadaannya cukup jauh dari daratan.
Namun, ia tetap berenang dengan sekuat tenaga.