Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Sosok Aipda Sutrisno Polda Jateng Hobi Bikin Pesawat Aeromodeling dengan Gandeng Santri

Berawal dari hobi seorang anggota polisi Direktorat Intelkam (Ditintelkam) Polda Jateng, Aipda Sutrisno produksi  pesawat terbang aeromodeling.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video sosok Aipda Sutrisno Polda Jateng hobi bikin pesawat aeromodeling dengan gandeng santri.

Berawal dari hobi seorang anggota polisi Direktorat Intelkam (Ditintelkam) Polda Jateng, Aipda Sutrisno produksi  pesawat terbang aeromodeling.

Beragam  pesawat yang telah diproduksinya mulai dari skala kecil hingga skala besar.  

Tidak tanggung-tanggung pesawat berbahan bakar metanol yang dirakitnya  mulai dilirik  para pejabat hingga atlet aeromodeling dari luar negeri.

Pesawat buatannya tersebut juga dipamerkan pada HUT Bhayangkara ke 75.

Sutrisno mengaku sudah lama menyenangi pesawat aeromodeling. Bahkan dirinya sampai ikut menjadi atlet aeromodeling beberapa tahun terakhir.

"Mulai senang aeromodeling sejak 15 tahun. Kemudian dirinya  mulai menjadi atlet sejak tiga tahun yang lalu," tuturnya (1/7/2021).

Kegemarannya akan pesawat aeromodeling  tidak hanya berhenti menjadi seorang atlet saja. 

Dirinya mulai menjajaki  industri rumahan perakitan pesawat dan  menggandeng  santri  pondok pesantren (Ponpes) Al- Ma'wa yang berada di Kabupaten Kendal.

"Saya berikan pelatihan di Ponpes Al-Ma'wa sejak tahun 2020. Ada dua kegiatan yakni perakitan mulai merangkai hingga pesawat siap terbang. Kemudian kami juga dorong para santri untuk menjadi atlet. Karena Aeromodeling merupakan cabang olah raga yang diperlombakan KONI," jelasnya 

Namun saat ini, dia belum  memfokuskan santrinya untuk menjadi atlet aeromodeling. Dirinya baru mengajarkan  para santri dalam hal perakitan pesawat.

"Yang baru kami fokuskan ke santri dalam hal home industri," tuturnya.

Sutrisno menuturkan telah banyak yang memesan  pesawat aeromodelingnya. Namun dirinya belum begitu banyak menerima pesanan  karena masih memfokuskan pada kualitas pesawat agar saat di distribusi minim komplain.

"Untuk mesin saya impor dari Cina. Namun untuk bodi pesawat saya pesan di Jawa Timur," terangnya.

Menurutnya, tingkat kesulitan merakit pesawat dalam hal kepresisian. Selain itu pesawat itu kuat, mempunyai nilai jual, dan dapat terbang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved