Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ahli Ungkap di Sinilah Pabrik Varian Baru Covid-19

Berbagai varian baru virus corona telah muncul di seluruh dunia mulai dari Alpha, Beta, dan Detla.

(Shutterstock/angellodeco)
ILUSTRASI - varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta. 

TRIBUNJATENG.COM - Vaksinasi Covid-19 sedang digalakkan pemerintah.

Tujuan utamanya adalah untuk membentuk herd immunity.

Bagi mereka yang tidak mau divaksin, rupanya tak mempertaruhkan kesehatan sendiri.

Vaksin, sedikit banyak sangat penting bagi pencegahan Covid-19.

Kemunculan berbagai varian baru, juga berpotensi berasal dari mereka yang tidak divaksin.

Hal itu dikarenakan, satu-satunya sumber varian baru virus corona adalah tubuh orang yang terinfeksi.

Dr. William Schaffner, seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center mengatakan, orang yang tidak divaksinasi adalah pabrik varian baru yang potensial.

"Semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, semakin banyak peluang virus berkembang biak," kata Schaffner.

"Ketika itu terjadi, virus akan bermutasi, dan bisa menimbulkan mutasi varian virus yang bahkan lebih serius di masa depan."

Semua virus memang bermutasi, dan meskipun virus corona tidak terlalu rentan terhadap mutasi, virus corona tetap berubah dan berevolusi.

Melansir CNN, sebagian besar perubahan tidak berarti apa-apa bagi virus, dan beberapa dapat melemahkannya.

Namun terkadang, virus mengembangkan mutasi acak yang memberikan keuntungan, misalnya, transmisibilitas yang lebih baik, atau replikasi yang lebih efisien, atau kemampuan untuk menginfeksi berbagai inang yang sangat beragam.

Virus dengan keunggulan akan mengungguli virus lain, dan pada akhirnya akan menjadi mayoritas partikel virus yang menginfeksi seseorang.

Jika orang yang terinfeksi itu menularkan virus ke orang lain, mereka akan menularkan versi mutannya.

Bila versi mutan cukup berhasil, maka selanjutnya itu akan menjadi varian baru – seperti virus corona varian delta yang mendominasi saat ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved