Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Darurat

Bakul Kopi Tidak Terpengaruh PPKM Darurat: Disimpan Lama Lebih Bagus, Kopi Bukan Sayur

Pendamping kopi Jateng,Abdul Walid menegaskan produk kopi lokal Jateng tak terpengaruh akibat PPKM Darurat.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Pemilik kedai kopi sekaligus pendamping kopi Jateng, Abdul Walid saat memproses kopi di kedai miliknya di Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pendamping kopi Jateng,Abdul Walid menegaskan produk kopi lokal Jateng tak terpengaruh akibat PPKM Darurat.

Dia menilai, produk kopi semakin bagus manakala lebih lama disimpan. 

Berbeda dengan produk pertanian sayur-mayur yang memang harus lekas terjual selepas dipanen. 

"Ga ngaruh adanya PPKM Darurat karena kopi adalah produk agro yang  disimpan lebih lama lebih bagus," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (6/7/2021).

Meksi demikian, dia mengaku, para petani hanya mengalami penurunan daya beli.

Utamanya dari pembeli sektor Coffe Shop dan Kedai.

"Tetapi ga ngaruh juga karena pembeli dari sektor tersebut dikisaran  40 persen," katanya.

Petani kopi, lanjut dia, mengandalkan pembeli dari sektor industri.

Di sektor ini penyerapan hasil produk kopi di kisaran 60 persen. 

"Kalau pabrikan tetap ngejar target produksi jadi mereka tetap membeli," katanya. 

Dia lebih sepakat kondisi sekarang terjadi penundaan pembelian saja. 

Pasalnya, daya pembeli konsumen masih lesu di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Hanya tertunda pembelian saja, menahan barang tanpa mengurangi keuntungan," terangnya. 

Di sisi lain, dia juga mendirikan koperasi Kopi Jawa Tengah

Dalam wadah itu, tergabung 45 kelompok petani. 

Tiap kelompok rata-rata terdapat 20 anggota. 

Koperasi itu bagian dari mitra petani untuk membeli hasil petani kopi Jateng.

"Kami packing kopi di daerah binaan. 

Kami kenalkan produk kopi dari daerah tersebut agar lebih dikenal para penikmat kopi," jelasnya. 

Sejauh ini telah mewadahi tujuh daerah Kabupaten/Kota di Jateng meliputi Brebes, Tegal, Pemalang, Kabupaten Pekalongan,Batang,Temanggung, dan Kendal.

Dari ketujuh daerah tersebut memang masih didominasi oleh Temanggung  lantaran telah memiliki pengalaman sehingga lebih memiliki trust di kalangan para pembeli. 

Produk kopi Temanggung juga lebih baik sebab dipengaruhi faktor geografis yang sudah mendapatkan sertifikasi wilayah dari Kementrian Pertanian. 

"Di Temanggung masih dominasi setahun mampu produksi 12 ton setahun. 

Daerah lain masih jalan," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved