Berita Kudus
Tiga Ambulans Kecelakaan di Kudus Dituding Ugal-ugalan, Begini Fakta dan Kronologinya
Sejumlah warga net ikut berkomentar yang menyebutkan iring-iringan jenazah dari Purwodadi tersebut ugal-ugalan
Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebuah video insiden kecelakaan yang melibatkan tiga ambulans ramai di media sosial.
Sejumlah warga net ikut berkomentar yang menyebutkan iring-iringan jenazah dari Purwodadi tersebut ugal-ugalan.
Koordinator Tim Kamboja, Satriyo Yudho Budi membantah, informasi yang beredar mengenai iring-iringan mobil ambulans yang disebut ugal-ugalan.
Menurutnya, kecelakaan itu terjadi karena ada sebuah dump truk yang berhenti mendadak saat hendak menyeberang di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang III, Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pukul 13.30, Minggu (4/7/2021).
"Ada dump truk yang berhenti mendadak, diikuti dua mobil lain di belakangnya. Kemudian disusul tiga mobil ambulans kami," jelas dia, saat ditemui, di RS Aisyiyah Kudus, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, tim yang telah usai melaksanakan pemakaman di Purwodadi tersebut harus mengambil jenazah di rumah sakit untuk pemakaman di tempat lain.
Sehingga ambulans memacu kendaraannya cukup cepat dan menyalakan rotator agar cepat sampai ke tujuan.
"Memang cepat, tapi tidak sampai 90 km per jam. Mobil juga berjalan sesuai jalur marka juga," jelas dia.
Menurutnya, rotator bisa dinyalakan meski tidak membawa jenazah.
Namun pada saat itu ada kebutuhan mendesak agar bisa segera menjemput jenazah lain.
"Karena kami juga harus mengambil jenazah lain, karena dari keluarga juga memberikan tekanan untuk pemakaman segera," ujar dia.
Atas kejadian itu, pihaknya telah membawa kasus tersebut ke polsek setempat.
Kerusakan mobil ambulan paling parah ada di urutan ke dua karena dihimpit dari depan dan belakang.
"Yang tengah itu paling parah karena kaca depan dan belakangnya pecah. Jadi sekarang di bengkel," jelas dia.
Selain itu, pihaknya juga membantah ada satu ambulans yang melarikan setelah kejadian tersebut.
Menurutnya, ambulans itu segera meninggalkan tempat kejadian karena mengangkut satu sopir yang syok pasca kecelakaan.
Sopir itu membawa ambulans urutan yang paling depan sendiri, dan mengalami benturan cukup keras.
"Usul dari dokter yang ikut rombongan kami juga, untuk segera ke rumah sakit. Bukan melarikan diri seperti yang diberitakan," ujar dia.
Dia meminta warga masyarakat tidak membagikan video tersebut sebelum melakukan kroscek terkait kebenarannya.
"Beberapa akun media sosial yang menyebar informasi itu sudah kami jelaskan kebenarannya. Jadi kami minta untuk tidak sembarangan berkomentar," kata dia. (raf)