TKA China Masuk Indonesia saat PPKM Darurat: Masyarakat akan Merasa Pemerintah Tak Adil
Kedatangan sebanyak 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia saat PPKM Darurat terus memunculkan kritik dan menuai polemik.
"Fokus kita berikan sepenuhnya kepada masyarakat yang kesulitan, baik sakit maupun terkendala kebutuhan kesehariannya, tenaga kesehatan harus didukung total, fasilitas kesehatan jangan sampai kolaps," tandasnya.
Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid menyebut, pemerintah harus tegas dalam membuat sebuah kebijakan. Ia berujar, masuknya puluhan TKA China ke Indonesia di tengah PPKM Darurat bisa memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
”Kebijakan PPKM Darurat ini harus diikuti dengan contoh dan keteladanan di tempat lain, termasuk para TKA. Saya belum mengkroscek kebenaran dari gambar-gambar adanya TKA yang masuk di tengah PPKM Darurat ini, tapi jika itu benar, maka itu bagian dari memprovokasi keadaan. Masyarakat akan merasa diperlakukan tidak adil,” kata Gus Jazil, sapaannya, dalam keterangannya, Selasa (6/7).
Menurut dia, dalam membuat sebuah kebijakan, apalagi yang sangat strategis seperti PPKM Darurat, satu kunci suksesnya adalah keteladanan dari pejabat yang mengeluarkan kebijakan, dalam hal ini pemerintah.
”Kalau itu benar katakan benar. Kalau itu salah katakanan salah. Sebab tidak semua TKA masuk itu salah. Katakan saja lalu lintas penerbangan luar negeri ini dibuka, tunjukkan saja prosedurnya, dan mereka yang masuk ini memang sudah aman dari covid-19. Kalau tidak dijelaskan, yang muncul adalah rasa ketidakpercayaan publik,” tutur anggota Komisi III DPR itu.
Desak pemulangan
Adapun, anggota Komisi E DPRD Sulsel, Ismail Bachtiar mendesak pemerintah memulangkan 20 TKA China itu dari Sulsel. Dikutip dari Tribun-Timur.com,
Selasa (6/7), ia menyebut, kedatangan 20 TKA China itu melukai hati masyarakat yang diwajibkan patuh untuk tidak keluar daerah akhir-akhir ini, ditambah aturan pemberlakuan jam malam.
"Tiba-tiba hati masyarakat dicederai lagi dengan kedatangan TKA China. Saya tentu coba berpikir positif, betul-betul hati dan naluri kita dicederai oleh pemerintah. Pemerintah seharusnya menjaga perasaan masyarakat, pemerintah harus tegaslah. Kami minta pulangkan semua TKA itu," ucapnya.
Ismail menuturkan, kedatangan 20 TKA China itu menyakiti hati masyarakat, khususnya masyarakat kecil menengah. Hal itu lantaran pemerintah mewajibkan lapak jualan malam pedagang kecil tutup.
Sementara, dia menambahkan, kebijakan itu berbanding terbalik dengan membiarkan TKA China datang ke Sulsel. "Kalau pemerintah bisa tegas menutup lapak dagangan malam pelaku usaha kecil, masa memulangkan mereka gak bisa. Jangan bikin masyarakat sakit hati," tegasnya.
Ismail pun menyerukan, pemerintah sepertinya perlu melakukan evaluasi besar-besaran terkait dengan penanganan pencegahan penyebaran covid-19, mengingat jumlah infeksi yang terus melonjak.
Senada, anggota DPRD Sulsel, Andi Muhamammad Irfan AB mempertanyakan urgensi TKA China masuk ke Indonesia di tengah lonjakan kasus covid-19, sementara banyak pekerja lokal kena PHK akibat pandemi.
"Tenaga kerja kita sendiri banyak yang kena PHK. Perlu kita tahu apa jenis keahlian mereka sehingga harus datang ke Indonesia," tukasnya.