Kasus Kematian Covid-19 Tinggi, Permintaan Peti Jenazah Naik 1.000%
Meningkatnya kasus infeksi dan kematian covid-19 di Indonesia, membuat usaha pembuatan peti mati banjir pesanan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus infeksi dan kematian covid-19 di Indonesia, membuat usaha pembuatan peti mati banjir pesanan.
Hal itu seperti diungkapkan Aan, pembuat peti jenazah di kawasan Jakarta Timur. Pria asal Waringin Kurung, Kabupaten Serang itu menuturkan, peningkatan pesanan peti jenazah mencapai 1.000 persen.
Hal itu membuat Aan dan pekerjanya harus bekerja ekstra. "(Untuk memenuhi pesanan-Red) Kami bekerja hampir 24 jam," ujarnya, saat dihubungi Tribun, Selasa (6/7).
Aan mengaku setiap hari rata-rata ada pesanan 50-100 peti jenazah, dari sebelumnya permintaan hanya sekitar 5-10 unit.
Begitu selesai, Aan langsung mengirimkan pesanan. "Kalau tidak langsung dikirim, khawatir barang diambil sama yang lain," ucapnya.
Permintaan peti jenazah yang melonjak membuat harganya pun naik. Belum lagi harga bahan baku peti jenazah dari kayu petai cina yang mahal dan susah dicari.
"Harga peti jenazah yang tadinya paling rendah itu Rp 800.000, kini bisa mencapai Rp 2,5 juta," tutur Aan.
Sementara itu, perajin peti mati di Kota Tangerang banjir pesanan sampai membuat mereka kewalahan sejak 2 pekan terakhir ini.
Pantauan Tribun di sebuah pabrik pembuat peti mati kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, hiruk pikuk buruh membuat peti mati jadi pemandangan yang langsung terlihat begitu memasuki pintu gerbang.
Suara bising mesin pemotong kayu dan embusan serpihannya jadi hal yang wajar bagi buruh dan sopir truk yang membawa peti mati di sana.
"Kami bisa produksi peti mati ini untuk hari ini saja (Selasa-Red) itu sudah tembus 500 orderan," ujar Frans, perajin peti mati sekaligus pemilik pabrik.
Lain hari lain waktu, bukannnya semakin berkurang, ternyata orderan malah menjadi-jadi. Awalnya, kata Frans, saat gelombang kedua covid masuk, pihaknya mulai membuat dari 100 unit/hari, bertambah menjadi 250 unit/hari, dan kini permintaan tembus 500 unit/hari.
"Per Jumat besok (9/7/2021-Red) tepat 2 minggu nih banjir orderan. Nah, hari ini tembus 500 orderan dalam sehari, kemarin juga mendekati. Ini bisa tambah terus," ucap Frans.
Untuk menyiasati hal itu, Frans membuat jam kerja 3 shift/hari, berbeda dari hari sebelumnya yang hanya 2 shift/hari.
Beberapa hari lalu, pegawainya hanya ada 40 orang, kini Frans telah mempekerjakan 150 orang untuk membuat peti mati khusus pasien covid-19.
"Dari hari pertama juga DKI Jakarta paling banyak order di sini. Selain DKI Jakarta order terbanyak adalah Tangerang dan Karawang, bahkan sampai Jawa Barat dan Jawa Tengah," tuturnya.
Lonjakan permintaan peti jenazah itu bersamaan dengan terus meningkatnya kasus infeksi virus corona, dengan jumlah kematian yang juga mengalami kenaikan.
Setidaknya dalam 3 hari terakhir, kasus covid-19 nasional harian tercatat sudah menembus angka 30 ribu, bahkan pada Kamis (8/7), jumlahnya mendekati 40 ribu, tepatnya 38.391 kasus.
Sementara angka kematian harian akibat covid-19 mencatatkan rekor pada Rabu (7/7) mencapai 1.040 kasus, dan sedikit mengalami penurunan pada Kamis (8/7), yakni sebanyak 852 kasus. (Tribun Network)