Berita Nasional
Kisah Pilu Pemuda Bawa Ibunya yang Sakit, Akhirnya Meninggal di Mobil Ditolak 8 RS
Kisah sedih dialami seorang pemuda asal Jakarta yang menangis karena ibunya meninggal usai ditolak 8 rumah sakit.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Kisah sedih dialami seorang pemuda asal Jakarta yang menangis karena ibunya meninggal usai ditolak 8 rumah sakit.
Kisah itu dibagikan oleh akun Facebook Semdes Semdes pada grup Tanjung Priok Fans Cluc pada Jumat (9/7/2021).
Dalam postingannya, pengunggah membagikan dua video.
Dalam video itu terlihat seorang pemuda yang mengenakan singlet biru dan kain hitam untuk pengganti masker.
Baca juga: Siang Kehilangan Motor, Pak Tukang Cukur Kaget Malamnya Dapat Telepon, Pencuri Minta Tebusan
Baca juga: Detik-detik Terduga Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise Dihajar Massa
Baca juga: PNS Eselon IV Bawa Selingkuhan ke Rumah saat Isolasi Mandiri, Ketika Digerebek Alasannya Bikin Geli
Baca juga: 8 Petugas Dishub Dipecat Karena Nongkrong di Warkop, Dilaporkan Pedagang yang Disemprot Disinfektan
Ia nampak menahan tangis di samping seorang perempuan tua yang tak lain adalah ibunya.
Perempuan tua itu terbaring di jok mobil bagian belakang dengan alas sebuah selimut.
Perempuan tua itu nampak sudah tidak bergerak lagi.
Sedang perekam video berusaha menenangkan pemuda yang menangis itu.
Kemudian pada video berikutnya nampak pemuda itu menangis di luar mobil.
Ia jongkok di dekat mobil sambil menangis.
"Biarkan mama tenang, lo dah ngasih yang terbaik buat mama kok, selama ini lo baik sama mama" ucap perekam video menenangkan.
Dari keterangan yang ditulis pengunggah, pemuda itu telah berkeliling rumah sakit sambil membawa ibunya yang sakit.
Bahkan sudah ada 8 rumah sakit yang ia datangi bersama sang ibu.
Namun ke 8 rumah sakit itu menolak dengan alasan oksigen habis.
Hingga akhirnya ibu pemuda itu meninggal di dalam mobil.
"Anter penumpang ibu nya yg sekarat mutar2 sampai 8 RS ngomong nya habis oksigen lah,oksigen yg ada untuk stok yg kena covid lah,akhir nya meninggal di mobil
Jujur krn saya liat seorang anak yg panik melihat ibu nya kritis saya ingat mama saya yg sakit parah di kampung
Ga tega akhir nya ga minta ongkos saya ikhlas bantu" tulis pengunggah.

Saat dikonfimasi Tribunjateng.com, pengunggah membenarkan hal tersebut.
Saat itu pengunggah yang merupakan driver gocar sedang menunggu orderan di Sunter, Jakarta Utara.
Kemudian ia mendapatkan orderan dari sebuah rumah sakit di daerah Kebon Bawang menuju RS Sulianti Saroso.
"Tiba tiba saya dapat orderan dari RS yang di Kebon Bawang saya lupa nama nya tujuan ke Sulianty Saroso Sunter," tulisnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (10/7/2021).
Dengan buru-buru, Semdes langsung menuju lokasi menjemput calon penumpangnya.
Karena calon penumpangnya menuliskan pesan minta tolong untuk cepat
"Saya langsung ngebut dan saya ambik penumpang menuju Sulianti Saroso..disitu saya melihat si anak ibu tersebut memohon agar ada pertolongan pertama karena si ibu lagi dan bener-benar membutuhkan pertolongan," paparnya.
Namun pasien tidak segera mendapat tindakan cepat.
Pihak rumah sakit mengatakan sudah tidak ada tempat lagi.
"Disitu saya sempat kesal dan saya memberanikan diri untuk ngomong langsung kepada petugas yang ada di Sulianty Saroso Sunter. Sampai saya minta tolong pak ini masalah nyawa udah saya sempat cekcok namun alesan nya kata nya tidak ada tempat,"
Semdes kemudian mengantar pemuda dan ibunya menuju RS Yarsi.
Namun sama saja, ibu dari pemuda itu tidak mendapat perawatan karena RS penuh.
Mereka pun diarahkan menuju RD Islam Cempaka Putih.
Sampai sana, mereka tidak mendapat jawaban yang sesuai.
"Kita pergi lagi di suruh ke RS Islam cempaka putih..tetap tidak ada jawaban yang baik kita harap kan"
Mereka lalu melanjutkan ke RS Persahabatan, namun sama tetap ditolak.
"Ada yang bilang ga ada oksigen lah,ada yang bilang oksigen ada tapi untuk stok yang udah di rawat covid,"
Pemuda itu akhirnya memutuskan untuk kembali ke RS Sulianty Saroso untuk dapat oksigen.
Lantaran kondisi ibunya semakin kritis.
Ia kemudian mengatakan kepada perawat agar ibunya dirawat di teras.
Yang penting segera ditangani.
"Si anak meminta tolong gapapa ibu saya di luar atau di teras asal ada pertolongan karena nafasnya udah di bawah normal. Yang kita target (datangi) 8"
Kemudian mereka masih harus menunggu sekitar 20 menit.
Namun sayang, nyawa ibu pemuda itu tak tertolong dan meninggal di dalam mobil yang terparkir depan UGD.
Semdes kemudian menemani pemuda itu mengurus surat kematian.
Bahkan ia tak meminta bayaran kepada pemuda itu karena merasa kasihan.
Lantaran pemuda itu mengurus ibunya sendiri karena sanak keluarganya juga terpapar Covid-19.
"Akhirnya dari pengurusan surat kematian sampai penguburan saya temani mas edonya,"
Jenazah kemudian dimakamkan secara protokol kesehatan di pemakman Tegal Alur.
Semdes sendiri berpesan kepada masyarakat untuk bisa saling membantu terlebih di kondisi seperti ini.
"Pesan saya kepada driver online dan masyarakat dijalanan tetaplah berbuat baik dan suka menolong walaupun keadaan kita juga butuh pertolongan.
Kepada tenaga kesehatan yuk pakai hati kalau untuk melayani masyarakat. Buat pemerintahan mohon agar stok oksigen diperbanyak lagi karena pada saat itu yang paling sulit di cari oksigen. (*)
TONTON JUGA dan SUBCRIBE