Berita Banyumas
Cerita Diwan 40 Tahun Jadi Tukang Gali Kubur, Baru Kali Ini Pekerjaannya Dianggap Berarti
Selama 40 tahun berprofesi menjadi tukang gali kubur di TPU Tipar, Diwan panggilan akrabnya baru kali ini profesinya dianggap sangat berarti
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Di balik pandemi Covid-19, ada banyak cerita perjuangan para tukang gali kubur.
Seperti yang dirasakan oleh Sudiwan (60) warga RT 7 RW 2, Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.
Selama 40 tahun berprofesi menjadi tukang gali kubur di TPU Tipar, Diwan panggilan akrabnya baru kali ini profesinya dianggap sangat berarti.
Terlebih dengan banyaknya korban Covid-19 mengharuskan tukang gali kubur bekerja ekstra.
Selama masa pandemi Covid-19, Diwan mengaku sudah menggali kubur untuk sembilan jenazah Covid di kelurahannya.
Dia bercerita jika ada lahan khusus disediakan di sebelah TPU untuk para jenazah Covid-19.
Saat awal pandemi, memang ada sedikit penolakan dari sebagian warga yang takut dengan Corona.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya warga mulai menerima dan bersikap simpati dengan para korban Covid-19.
Saat menggali kubur, ia mengaku tidak terpengaruh siang ataupun malam.
"Sering juga malam hari, ya ikhlas saja dan dijalani.
Tidak ada penolakan apa-apa dari warga dan menerima dengan baik," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (13/7/2021).
Diwan mengaku sedih dan tidak kuasa menahan tangis saat ada jenazah Covid-19.
"Kalau saya ikut menolak untuk menggali kubur, bagaimana perasaan mereka keluarga. Jadi saya lakukan dengan bismillah InsyaAllah saya dijaga dan yang penting tetap prokes," katanya.
Diwan pernah dalam sehari dua kali memakamkan jenazah Covid-19.
Dalam menggali kubur Diwan dibantu 10 orang lainnya.
"Gali malam sering, misalnya orang Gelandangan pernah dikubur malam. Gak papa dilayani aja," ungkapnya.
Selain menjadi tukang gali kubur, Diwan mempunyai pekerjaan sambilan lain, yaitu mengangkut sampah.
"Semoga cepat usai Covid ini. Memakamkan saat pandemi ini tantangan dan harus menggunakan masker, jaga prokes dan sebagainya," tuturnya. (Tribunbanyumas/jti)