Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Manfaat Bunga Telang Kacang Kupu untuk Turunkan Kadar Kolesterol dan Jinakkan Pembesaran Prostat

Kacang Kupu atau butterfly fleas (Centrosema pubescens) sering juga disebut bunga telang. Padahal dia buakn bunga telang.

Editor: galih permadi
Budi Santoso/BKSDA Jateng
Bunga telang atau kacang kupu 

TRIBUNJATENG.COM - Kacang Kupu atau butterfly fleas (Centrosema pubescens) sering juga disebut bunga telang. Padahal dia buakn bunga telang.

Bunga telang penampakannya beda dengan kacang kupu.

Secara warna juga beda.

Bunga kupu berwarna lebih muda dari bunga telang yang ungu gelap.

Belakangan ini sering diperbincangankan di media sosial karena manfaatnya.

Tumbuhan berbunga dari suku polong-polongan ini tumbuh secara liar ataupun budidaya, dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat ataupun pakan ternak.

Coba tengok di market place di Indonesia.

Bunga kacang kupu marak diperjualbelikan.

Manfaat

Kepala KPHK Pati Barat, PEH Muda pada BKSDA Jateng, Budi Santoso mengatakan kacang kupu cocok digunakan sebagai tanaman pioneer.

"Ia mampu tumbuh baik pada tanah terbuka dan berhasil melindunginya dari pengaruh hujan dan aliran permukaan.

Kacang kupu banyak memproduksi biomassa dan sumber pupuk organik untuk memperkuat agregat tanah dan menyimpan ketersediaan air," ujarnya dalam rilis yang diterima tribunjateng.com, Kamis (15/7/2021).

Budi menambahkan tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk mereklamasi lahan kritis bekas letusan gunung berapi di Gunung Merapi Jawa Tengah.

Menilik kandungan beta sitosterol yang tinggi, kacang kupu berpotensi dipergunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan memperbaiki gejala pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia atau BPH).

Ciri-ciri

Kacang kupu ini merupakan terna perennial, ia akan menjadi berkayu ketika usianya lebih mencapai 18 bulan.

Daunnya bercabang tiga (trifoliate) dengan anak daun berbentuk elips, bulat telur-memanjang atau bulat telur-lanset, dengan panjang 1-7 cm dan lebar 0.5-4.5 cm.

Dasar daunnya membulat dengan ujung daun meruncing tajam.

Berwarna hijau tua, dengan permukaan berambut. Panjang tangkai daunnya dapat mencapai 5,5 cm.

Bunga kacang kupu bertipe kleistogami, Ia dapat melakukan fertilisasi sendiri meski belum mekar sempurna. Bunga muncul dari tandan aksiler, tiap tandan mendukung 3 - 5 bunga.

Tiap bunga terdapat 2 daun tangkai, dengan daun kelopak berbentuk lonceng dan berukuran 1.5-3 mm.

Buah kering kacang kupu termasuk buah polong, dengan panjang 4-17 cm dan lebar 6-7 mm.

Bentuknya pipih dengan ujung meruncing. Tiap polong mengandung hingga 20 biji.

Bijinya kecil memanjang, panjang 4-5 mm dan lebar 3-4 mm x 2 mm dengan warna coklat kehitaman.

Sistem akar dapat mencapai kedalaman hingga 30 cm, seringkali berhubungan dengan Rhizobium, bakteri pengikat nitrogen

Habitat

Kacang kupu banyak dibudidayakan di daerah tropis-lembap dengan ketinggian hingga 900 m.

Tumbuhan ini memerlukan curah hujan tahunan sebesar 1500 mm atau lebih, namun juga toleran terhadap curah hujan yang lebih rendah.

Bunga kupu tetap dapat tumbuh dalam tanah dengan genangan air 3-4 bulan, namun kurang tahan dalam masa kering yang lama.

Ia tidak dapat tumbuh pada daerah bersuhu rendah meski toleran pada lokasi dengan naungan. Tumbuhan ini tumbuh dengan baik pada beragam tipe tanah.

Mulai dari tanah pasir berhumus hingga tanah liat. Namun akan mencapai optimum pada tanah dengan keasaman 5,5-6,0 meski dapat juga tumbuh pada pH 4,5-8,0.

Kandungan kimia
Terdapat beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman ini, di antaranya: beta-Sitosterol, beta-D-Glucopyranosyl sitosterol, Afromosin 7-O-(2-apiosylglucoside), Afrormosin, Afrormosin 7-O-glucoside, Cajanin, Formononetin, Glycitein, Irisolidone 7-O-beta-D-glucoside, Malvidin, Myoinositol, Pubescidin, Sitosterol, Stigmasterol.

Menurut id.healthy-food-near-me.com dalam 100 g kacang kupu menagndung kalori 117 kcal, protein 7,81 g, lemak 0,55 g, karbohidrat 20,96 g, abu 1,45 g dan air 69,23 g.

Penyebaran

Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan kemudian menyebar ke daerah tropis di berbagai negara.

Tanaman ini merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di kawasan tropis lembap. Diintroduksi ke Asia Tenggara dari kawasan tropis Amerika di abad ke 19 atau lebih awal.

Saat ini telah dapt tumbuh alami di dataran-dataran rendah di Jawa.

Di kawasan kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat, kacang kupu dapat di temukan di Cagar Alam (CA) Keling 1abc, CA Keling II/III, CA Kembang dan CA Gunung Celering. Ke-4 kawasan tersebut seluruhnya berada di kabupaten Jepara.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved