Mobilitas Warga Kudus Masih Tinggi, Bupati Hartopo: Jagong di Rumah Saja

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo kampanyekan program Jagong di Rumah Saja untuk masyarakat Kudus. Hal itu dilakukan untuk menekan angka mobilitas warga Kudus yang terbilang masih tinggi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Dari hasil evaluasi awal PPKM tingkat mobilitas warga Kudus bisa ditekan sekitar 12 persen. Evaluasi selanjutnya, tingkat mobilitas warga Kudus malah semakin naik. PPKM hanya ampuh menekan 5,8 persen mobilitas. Belakangan malah kian meningkat.

“Ini malah 3,8 persen (mobilitas warga). Malah meningkat,” kata Hartopo, Jumat (16/7/2021).

Untuk itu dia mengimbau kepada setiap warganya untuk mempraktikkan ‘Jagong di Rumah Saja’. Makna dari kata jagong yang berarti duduk santai sambil bercengkrama itu bisa menjadi solusi untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.

“Kami suruh untuk jangan ke mana-mana, jagong di rumah bersama keluarga. Sama anak-anak. Sama keluarga. Itu saya yang buat,” kata dia.

Gerakan Jagong di Rumah Saja yang dia prakarsai, kata Hartopo, merupakan modifikasi dari imbauan sebelumnya yakni ‘di rumah saja’. Sebab, katanya, kalau hanya diimbau ‘di rumah saja’ akan jenuh.

“Kalau ada jagongnya kan ada aktivitas,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah berupaya untuk menekan mobilitas warga. Di antaranya melakukan penyekatan jalan.

“Tapi kami tidak tahu penyekatan makin banyak malah mobilitas makin meningkat. Indikator dari sana (pemerintah pusat) kami belum tahu, tapi yang penting bagi saya adalah bagaimana bisa menurunkan angka Covid-19. Alhamdulillah kita selama ini turun terus. Ada fluktuasi sedikit tapi tidak signifikan,” kata dia. (*)