Berita Video
Video Pasar Bandungan Tutup Sehari, Harga Bunga Mawar Melonjak
Harga bunga tabur jenis mawar di Kota Semarang mengalami kenaikan drastis, Jumat (16/7/2021).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video Pasar Bandungan tutup sehari, harga bunga mawar melonjak.
Harga bunga tabur jenis mawar di Kota Semarang mengalami kenaikan drastis, Jumat (16/7/2021).
Hal itu diakui sejumlah pedagang bunga tabur di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Bergota.
Satu penjual, Winarno (50) menyebutkan, harga bunga tabur jenis mawar hari ini meningkat hingga delapan kali lipat.
Menurutnya, kenaikan harga bunga tersebut melebihi saat lebaran Hari Raya Idul Fitri lalu.
"Mawar sangat mahal hari ini sampai melebihi ketika lebaran, tidak ada barangnya.
Biasanya harga Rp 50 ribu per/keranjang, sekarang Rp 400 ribu, naik delapan kali lipat," jelas Winarno saat ditemui tribunjateng.com.
Winarno memaparkan, biasanya ia mendapat pasokan dari tengkulak Bandungan tiga kali dalam sehari.
Namun hari ini kata dia, hanya datang sekali dengan jumlah stok terbatas.
"Biasanya datang pertama pukul 05.00 WIB, kedua pukul 08.00, kemudian ketiga pukul 09.30. Itu tiga kali datang. Ini cuma sekali datang dan terbatas," terangnya.
Hal senada juga diakui Yadi (57), pedagang lainnya.
Yadi menuturkan, dirinya yang setiap hari membeli bunga langsung ke Pasar Bandungan menuturkan, harga bunga tabur jenis mawar mengalami kenaikan drastis hari ini.
Menurut Yadi, penutupan aktivitas perdagangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Semarang yang menyebabkan tingginya harga bunga tabur.
Menurutnya, dengan ditutupnya pasar tersebut termasuk di Bandungan, membuat petani turut membatasi panennya sehingga harga turut melonjak.
"Saya setiap pagi beli langsung ke Pasar Bandungan. Hari ini pasar libur sehari, banyak petani yang memetik bunga sedikit. Kalau begitu kan mahal.
Saya dapatnya juga sedikit. Harga kemarin-kemarin Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per/dunak, tapi hari ini Rp 150 per/dunak," paparnya.
Banyak Permintaan
Diakui sejumlah pedagang, penjualan bunga tabur turut mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.
Winarno menyebutkan, sebelumnya ketika ramai-ramainya dirinya hanya mampu menjual 10 sampai 15 keranjang perharinya.
Namun di tengah tingginya kasus Covid-19, ia menyebut mampu menjual dua kali lipatnya.
"Sekarang 25 sampai 30 keranjang pas ramai. Kalau biasa 10 sampai 15 keranjang, itu termasuk ramai," terangnya. (idy)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :