Apa Itu Puasa Arafah? Ini Keutamaan dan Tata Caranya
Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Selasa 20 Juli 2021, umat Islam disunahkan berpuasa.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Apa Itu Puasa Arafah? Ini Keutamaan dan Tata Caranya
TRIBUNJATENG.COM - Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Selasa 20 Juli 2021, umat Islam disunahkan berpuasa.
Ada 2 puasa yang bisa dilaksanakan sebelum Idul Adha.
Yakni Puasa Tarwiyah jatuh pada hari Minggu 18 Juli 2021.
Serta puasa Arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari ini Senin 19 Juli 2021.
Apa Itu Puasa Arafah?
Puasa Arafah adalah puasa pada Hari Arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak pergi haji.
Di dalam hadits yang mulia ini terdapat dalil dan hujjah yang sangat kuat tentang waktu puasa Arafah.
Yaitu pada hari Arafah ketika manusia wuquf di Arafah.
Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat.
Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain.
Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah.
Maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah
Keutamaan itu yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.
"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda,
'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
Selain itu, umat Muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada hari tersebut.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Berikut tata cara puasa arafah dan puasa tarwiyah:
1. Membaca Niat
Sebelum melaksanakan puasa, alangkah baiknya untuk membaca niatnya terlebih dahulu.
Niat puasa Arafah sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar.
Namun, jika terlupa dan karena ini puasa sunah, maka boleh melafalkan niat di pagi harinya, setelah terbit fajar asal belum makan-apa atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
2. Makan Sahur
Jangan lupa untuk makan sahur, karena merupakan salah satu sunah puasa.
Jika dilakukan, maka akan mendapat keberkahan dan pahala.
Namun jika tidak dikerjakan, puasanya juga tetap sah.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Saat menunaikan puasa Arafah, alangkah baiknya untuk terus menjaga diri dari hal-hal yang bersifat membatalkan puasa.
Hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami istri dan lain sebagainya.
Menghindari hal-hal yang bisa membatalkan puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau memasuki waktu Maghrib.
4. Berbuka Puasa
Sama seperti puasa wajib dan puasa sunah lainnya, saat memasuki waktu berbuka, yakni ketika matahari terbenam dan memasuki waktu sholat Magrib, segeralah berbuka puasa.
Menyegerakan berbuka puasa merupakan salah satu sunah puasa. (tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE