Menkes Pastikan Kesiapan Laboratorium untuk Program Peningkatan Testing dan Tracing Covid-19
pemerintah berupaya meningkatkan pengetesan covid-19 di wilayah padat penduduk di tujuh wilayah aglomerasi Jawa dan Bali dengan target 400.000/hari
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi memulai program peningkatan testing dan tracing covid-19 pada pekan ini, bersamaan dengan perpanjangan kebijakan Pemberlakukan Pembtasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4. Kebijakan itu dilanjutkan selama 8 hari ke depan, terhitung sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Perluasan testing dan tracing atau pelacakan kontak erat dilakukan guna memutus rantai penularan covid-19, menyusul keberadaannya yang diduga menjadi penyebab terus tingginya jumlah kasus baru infeksi virus corona.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada Senin (26/7) tercatat tambahan 28.228 kasus positif covid-19, dengan angka pengetesan sebanyak 121.266 spesimen.
Jumlah kasus baru itu tercatat mengalami penurunan dari hari sebelumnya, Minggu (25/7), yakni 38.679, tetapi penurunan itu juga terkait dengan penurunan jumlah pengetesan di hari sebelumnya yakni 173.472 spesimen.
Sejauh ini, dengan pengetesan yang lebih banyak, jumlah kasus yang ditemukan juga tercatat lebih banyak. Pada Sabtu (24/7) misalnya, dengan pengetesan 262.696 spesimen ditemukan 45.416 kasus baru.
Kemudian pada Jumat (23/4), dengan pengetesan 274.246 spesimen ditemukan 49.071 kasus baru, dan pada Kamis (22/7), dengan pengetesan 294.470 spesimen ditemukan 49.509 kasus baru.
Adapun, pemerintah berupaya meningkatkan pengetesan atau testing covid-19 di wilayah padat penduduk di tujuh wilayah aglomerasi Jawa dan Bali. Targetnya angka testing dapat mencapai 400.000 orang/hari.
Pengetesan atau testing dibutuhkan dalam mencari kasus positif Covid-19 di dalam negeri. Sehingga nantinya penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan mencegah terjadinya penularan yang lebih luas.
"Program testing dan tracing yang akan dipimpin Panglima TNI akan dimulai minggu ini," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (26/7).
Budi menyebut, angka tes di Indonesia memang mengalami fluktuasi. Pada hari libur, angka tes cenderung akan menurun, dan kembali meningkat pada hari kerja. Hal itu terjadi karena pengaruh sejumlah laboratorium pemeriksaan sampel covid-19 yang tutup pada hari libur.
Namun, Budi mengklaim, angka testing Indonesia telah mencapai 220.000 hingga 300.000 orang per hari. "Testing itu penting untuk identifikasi secara dini dia (seseorang-Red) positif atau tidak," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam satu minggu terakhir angka tes di Indonesia mencapai 1,11 juta orang. Dari angka tersebut, angka rasio kasus positif covid-19 sebesar 26,64 persen.
Budi menyebut, pada pekan lalu angka tes turun karena terdapat hari libur keagamaan Hari Raya Idul Adha. Setelah masa libur tersebut, angka tes disebut mulai kembali naik.
Ia memastikan, jumlah laboratorium dan alat tes siap untuk menggenjot tes covid-19 sesuai dengan target yang dipatok.
"Kami sudah mapping seluruh laboratorium di Jawa-Bali, ada sekitar 720 laboratorium, kami lihat kapasitasnya, dan kami pastikan agar mereka punya produktivitas sama," terangnya.
Kapasitas pengujian tersebut dibutuhkan untuk memastikan peningkatan testing dilakukan secara merata, bersamaan dengan dimulainya kegiatan peningkatan testing.
Selain kapasitas laboratorium, Budi juga memastikan ketersediaan alat tes. Pengetesan akan dilakukan menggunakan alat tes cepat antigen.
"Sekarang semua PPKM level 4 masuk (kategori) B, artinya apa, semua antigen bisa digunakan untuk deteksi positif," tandasnya. (Kontan.co.id/Abdul Basith Bardan)