Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Joe Biden Umumkan Akan Tarik 2.500 Tentara AS dari Irak Akhir 2021 Ini

Kabar tersebut diumumkan Presiden AS Joe Biden. IA menyatakan, bakal menarik pasukannya dari Irak pada akhir 2021 mendatang. Joe Biden mengumumkannya

Editor: m nur huda
AFP / SAFIN HAMED
Konvoi tentara Amerika Serikat tiba di dekat kota Kurdi di Irak, Bardarash, setelah meninggalkan wilayah Suriah, Senin (21/10/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Ribuan tentara Amerika Serikat (AS) yang saat ini ditempatkan di Irak akan segera ditarik.

Kabar tersebut diumumkan Presiden AS Joe Biden. IA menyatakan, bakal menarik pasukannya dari Irak pada akhir 2021 mendatang.

Joe Biden mengumumkannya setelah menerima Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi dan berdiskusi di Gedung Putih.

Saat ini, "Negeri Uncle Sam" menempatkan 2.500 tentara untuk membantu militer Irak melawan sisa-sisa kelompok ISIS.

Dilansir BBC Senin (27/7/2021), selama proses penarikan itu pasukan AS akan bertindak sebagai penasihat sekaligus instruktur militer setempat.

Keberadaan mereka di sana menjadi isu panas sejak komandan top Iran Qasem Soleimani dan pemimpin milisi Syiah dibunuh di Baghdad, Januari 2020.

Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds yang merupakan cabang dari Garda Revolusi Iran. Soleimani disebut tewas dalam serangan yang terjadi di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020). AS mengumumkan mereka yang melakukan serangan atas arahan presiden.
Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds yang merupakan cabang dari Garda Revolusi Iran. Soleimani disebut tewas dalam serangan yang terjadi di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020). AS mengumumkan mereka yang melakukan serangan atas arahan presiden. (AFP via BBC)

Banyak kalangan menginginkan supaya pasukan AS dan sekutunya ditarik, meski kelompok ISIS terus menebar ancaman.

Washington menuding milisi Syiah menyerbu markas koalisi dengan mortar hingga roket supaya mereka angkat kaki.

Sementara bagi Joe Biden, pengumuman ini berarti dia sudah mengakhiri satu lagi perang yang dicanangkan pendahulunya, George W Bush.

Sebelumnya, Biden juga menyatakan akan menarik militer dari Afghanistan pada September, yang prosesnya dipercepat menjadi Agustus.

Berbicara dari Gedung Putih, Biden menuturkan upaya mereka melawan terorisme tetap berlanjut meski mereka "memasuki fase baru".

Kadhimi menimpali dengan menyebut hubungan bilateral dua negara makin kuat di ekonomi, lingkungan, hingga pendidikan.

PM berusia 54 tahun tersebut bersikeras bahwa saat ini, keberadaan militer dari negara lain tidak diperlukan di Irak.

Koalisi pimpinan AS menginvasi Irak pada 2003 dengan dalih menggulingkan Presiden Saddam Hussein dan memusnahkan senjata pemusnah massal, yang ternyata tidak ada.

Presiden Bush saat itu menjanjikan Irak yang bebas dan damai, namun nyatanya yang terjadi adalah pemberontakan sektarian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved