Berita Boyolali
Ketika Napi Rutan di Boyolali Ketakutan Disuntik Vaksin, Diminta Tahan Nafas hingga Tutup Mata
Vaksinan terhadap narapidana atau warga binaan (WB) digelar di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2 Boyolali. Pada pelaksanaan vaksinasi ini, terdapat cerit
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Vaksinan terhadap narapidana atau warga binaan (WB) digelar di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2 Boyolali.
Pada pelaksanaan vaksinasi ini, terdapat cerita menarik sekaligus menggelikan pada para peserta.
Pasalnya, ternyata tidak semua warga binaan berani disuntik.
Seperti Paiman Hadi Prayitno (49) warga binaan yang paling panik, saat ada vaksinasi Covid-19 bagi WB, Selasa (27/07/2021).
Meski terlihat tenang dan tegar, namun ketakutannya pada jarum Suntik tak bisa disembunyikan saat dia hendak divaksin.
Dari 198 WB yang divaksin Covid-19, hanya dia saja yang terlihat ketakutan.
Wajahnya memucat, tubuhnya tegang saat petugas akan menyuntikkan jarum ke lengan atas tangan kirinya.
Tangan kanannya pun terus menutupi kedua matanya agar tidak bisa melihat apa-apa selama disuntik.
Saking tegangnya, petugas yang akan menyuntikkan vaksin, meminta Paiman melemaskan tangannya yang diangkat agar bisa disuntik.
“Lemes mawon pak, ampun ngotot gih pak gih. (lemaskan saja, jangan tegang ya pak ya),” kata petugas sesaat sebelum menghunuskan jarum suntik.
Petugas lalu memintanya tahan nafas dan sejurus kemudian jarum disuntikkan.
“Saya memang wedi (takut) sama jarum suntik,” keluhnya kepada petugas.
Dia mengaku, ketakutannya terhadap jarum suntik sudah dialami sejak kecil.
Meski begitu, WB Rutan kelas 2 B Boyolali yang sudah dua bulan ini juga merasa lega sudah divaksin.
“Mudah-mudahan bisa aman. Alhamdulillah,” imbuhnya.
Kepala Rutan Kelas 2 Boyolali, Agus Imam Taufik, mengatakan vaksinasi terhadap WB ini sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
“WB juga merupakan bagian dari masyarakat yang perlu diberikan vaksinasi (Covid-19),” ujarnya, kepada TribunSolo.com, disela-sela kegiatan Vaksinasi.
Terlebih, lanjutnya, kondisi Rutan yang over kapasitas menjadikan WB, sangat rentan terpapar Covid-19, karena Protokol kesehatan (Prokes) khususnya jaga jarak sulit dipenuhi.
“Sehingga mau ga mau, kita kerjasama dengan Dinkes Boyolali, Polres dan Kodim untuk melaksanakan vaksinasi terhadap Warga binaan kami,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoodinasi dengan Polres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, agar setiap tahanan yang akan masuk ke Rutan sebaiknya telah divaksin.
“Kalau pun belum (divaksin), kita akan data ulang kemudian kita mintakan ke Dinas Kesehatan agar diberikan vaksin,” imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Paiman, Warga Binaan Rutan Boyolali yang Takut Disuntik Vaksin: Pucat Lihat Jarum Suntik