Waterleiding Tegal, Menara Air Peninggalan Belanda Mirip Menara Pisa, Kini Jadi Spot Foto Favorit

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Satu lagi, bangunan tua dan bersejarah yang sedang menarik perhatian banyak masyarakat di wilayah Tegal, Slawi, dan Brebes. 

Bangunan itu adalah Menara Air PDAM Kota Tegal. 

Masyarakat di sini lebih mengenalnya dengan sebutan Menara Waterleiding Tegal. 

Menara air tersebut merupakan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang dibangun pada 1931. Tigginya mencapai 30 meter dengan luas bangunan 95 meter, dan berdiri di lahan seluas 4.058 meter.

Bangunan tersebut berada di jantung kota, tepatnya di Jalan Pancasila Kota Tegal. 

Berada satu kawasan dengan Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS), atau yang lebih dikenal dengan nama Gedung Birao Tegal. 

Dalam perkembangannya, Menara Waterleiding Tegal sempat terlupakan oleh masyarakat. 

Kini menjadi spot foto favorit masyarakat, setelah adanya perbaikan infrastruktur di sekitar lokasi oleh Pemerintah Kota Tegal. 

Namun nampaknya banyak masyarakat yang belum mengetahui sejarah dari Menara Waterleiding Tegal.

Sejarawan Pantura, Wijanarto mengatakan, keberadaan menera air atau menara waterleiding menjadi saksi sejarah pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur kota. 

Karena pembangunan instalasi air bersih menjadi perhatian semasa pemerintahan kolonial Belanda, setelah pembangunan di sektor industri dan lembaga perbankan.

Ia mengatakan, keberadaaan air bersih itu kemudian untuk melayani para masyarakat Kota Tegal. 

Prioratasnya kepada orang-orang Belada, Eropa, dan keturunan Indo Eropa. 

“Pemerintah kolonial, ketika daerah sudah ditetapkan sebagai kota, maka konsekuensinya pembangunan infrastruktur itu menjadi penting. Salah satunya seperti penyedian air bersih,” kata Wijanarto kepada tribunjateng.com, Rabu (28/7/2021).