Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Levcel 4

Bahlil Lahadalia : Iklim Investasi Tahun Ini Sangat Tergantung dari Penanganan Pandemi Virus Corona

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi asing

biro press
Johnny G Plate dan Bahlil Lahadalia 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi asing yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan Korea Selatan (Korsel) segera masuk di tahun ini.

Menurut dia, nilai investasi yang dibawa investor dari ketiga negara itu cukup besar. Secara spesifik, ia menyebut, aliran modal ketiganya akan masuk di kuartal IV/2021.

“Itu nanti di akhir 2021 mereka sudah realisasi, berapa angkanya dan siapa, perusahaannya apa, nanti kita tunggu tanggal mainnya,” ujarnya, saat konferensi pers, Selasa (27/7).

Sekalipun ada sinyal positif dari AS, Australia, dan Korsel, Bahlil menyampaikan, iklim investasi tahun ini akan sangat tergantung dari penanganan pandemi virus corona.

“Investasi kita akan semakin baik selama kita bisa bersama-sama menanggulangi pandemi covid-19,” ucapnya.

Bahlil berharap, ketiga investasi dari AS, Australia, dan Korsel tersebut mampu menjadi satu motor penggerak investasi agar mencapai target tahun ini mencapai Rp 900 triliun.

Pada semester I/2021, realisasi investasi dari ketiga negara itu, yakni AS tercatat sebesar 800 juta dollar AS, Australia sebesar 100 juta dollar AS, dan Korsel sebesar 1,1 miliar dollar AS.

Secara keseluruhan, realisasi investasi pada semester I/2021 tercatat mencapai Rp 442,8 triliun. Angka tersebut tumbuh 10 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 402,6 triliun.

Komposisi realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2021 itu berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 228,5 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 214,3 triliun.

Adapun, Singapura masih menjadi negara yang mendominasi PMA di Indonesia. Sementara itu, investasi dari Belanda kian meningkat menggeser posisi Jepang.

Bahlil menyebut, realisasi investasi Singapura pada kuartal II/2021 sebesar 2,1 juta dollar AS. Kemudian, ada Hong Kong di peringkat kedua dengan nilai investasi mencapai 1,4 juta dollar AS.

"Jadi Singapura tetap masih di nomor satu, kemudian Hong Kong. Menariknya, Belanda ini menggeser Jepang," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada kuartal II/2021 investasi dari Belanda tercatat mencapai 1,1 juta dollar AS, sehingga menjadi posisi ketiga terbesar menggantikan Jepang yang nilai investasinya sebesar 700.000 dollar AS.

Sementara di posisi kelima ada China dengan nilai investasi sebesar 600.000 dollar AS.

Bahlil menyatakan, meningkatnya peringkat Belanda sebagai investor Indonesia menunjukkan kepercayaan dunia internasional khususnya dari Eropa.

Ia menyebut, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, Belanda memang dijadikan sebagai hub investasi oleh beberapa negara.

"Belanda masuk tiga besar, ini artinya sebuah pesan positif bagi kepercayaan dunia internasional, khususnya Eropa kepada Indonesia. Ketika terjadi Brexit, Belanda memang dijadikan hub oleh beberapa negara," jelasnya.

Terkait dengan menurunnya peringkat investasi dari Jepang, Bahlil mengakui, langkah Negeri Sakura itu menarik para pekerjanya dari Indonesia akibat lonjakan pandemi covid-19, turut memberikan pengaruh.

Kendati demikian, ia memastikan, pemerintah akan melakukan komunikasi dengan pihak Jepang untuk membahasnya dan mencari solusi.

Namun, terkait dampak kebijakan Jepang tersebut terhadap investasi di kuartal III/2021, Bahlil bilang belum memperhitungkannya. (Kontan/Yusuf Imam Santoso/Kompas.com/Yohana Artha Uly)

Baca juga: Investasi Besar dari 3 Negara bakal Masuk Akhir 2021

Baca juga: Airlangga Hartarto: Buka Lapangan Kerja Baru, Singapura Tambah Investasi di Indonesia

Baca juga: CIMB Niaga Tawarkan Investasi Savings Bond Ritel SBR010 melalui OCTO Mobile

Baca juga: Investasi Besar dari 3 Negara bakal Masuk Akhir 2021

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved