Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pidato di Kantor Intelijen AS, Biden Sebut Jakarta Diperkirakan Tenggelam 10 Tahun Mendatang

Berbicara di Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Selasa (27/7/2021), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut kemungkinan ibu kota Indonesi

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Kondisi debit air di bantaran sungai ciliwung naik di Kawasan Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2020). Sebelumnya, Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat berstatus siaga 1 dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 240 sentimeter pada pukul 18.00 WIB. Hal tersebut dikarenakan wilayah Bogor, Jawa Barat diguyur hujan deras. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berbicara di Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Selasa (27/7/2021), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut kemungkinan ibu kota Indonesia, Jakarta tenggelam dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Hal itu disampaikan Joe Biden dalam pidatonya di Kantor Direktur Intelijen Nasional AS.

Dalam pidatonya, mantan Wakil Presiden dari Barrack Obama ini mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.

Joe Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat akan menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.

Menurut Joe Biden, pemanasan global bisa berdampak pada mencairnya es di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” kata Biden.

Karena itu, lanjut Biden, tak menutup kemungkinan ibu kota Indonesia, Jakarta, bisa tenggelam akibat fenomena tersebut.

Biden menyebut hal itu bisa saja terjadi dalam waktu 10 tahun mendatang.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Biden.

“Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan,” sambung Biden.

Presiden ke-46 AS itu menuturkan, di wilayah Afrika Tengah, orang-orang bahkan sampai saling membunuh demi lahan subur yang menyusut akibat pemanasan global.

Selain itu, suhu bumi yang memanas juga berefek pada Samudra Arktik yang dulunya dingin dan susah diakses.

“Arktik yang memanas secara dramatis membuka persaingan untuk sumber daya yang dulunya sulit diakses,” tutur Biden.

Samudra Artik kini menjadi rebutan banyak negara untuk dieksploitasi sumber daya alamnya karena menjadi lebih mudah untuk diakses akibat pemanasan global.

Hal ini menjadi ancaman bagi kelangsungan ekosistem di sana sekaligus semakin meningkatkan ancaman perubahan iklim.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved