Liverpool Telah Menemukan Pendamping Ideal Virgil van Dijk

TRIBUNJATENG.COM - Liverpool disebut-sebut telah menemukan pendamping yang tepat untuk bek tengah The Reds, Virgil van Dijk. 

Sejauh ini Liverpool baru mendapatkan satu pemain baru di Bursa Transfer Liga Inggris di musim panas. 

Setelah mendatangkan bek 22 tahun dari RB Leipzig, Ibrahima Konate, Liverpool hingga kini belum menambah pemain baru. 

Meski terlihat kurang menonjol, pemain baru Liverpool tersebut dipandang bakal membawa dampak besar bagi lini belakang pasukan Jurgen Klopp. 

"Ibrahima Konate memiliki modal besar untuk menjadi pemain kelas atas di lini tengah pertahanan Liverpool," ujar pengamat sepak bola Premier League, Adrian Clarke, setelah menganalisa penampilan bek baru Liverpool selama bermain di Bundesliga. 

Eks Arsenal ini menganalisis pemain yang telah berganti klub di musim panas ini dan dapat memberi dampak pada 2021/22, Ibrahima Konate adalah pemain yang ia maksud.

Pemain baru Liverpool berusia pemain 22 tahun dari RB Leipzig ini terbilang memiliki kecepatan meski tingginya enam kaki, empat inci.

Setelah melewatkan sebagian besar dari dua musim terakhir karena cedera, permainan serba bisa itu akan segera bekerja keras bersama Liverpool.

Ia memiliki kelebihan, salah satu kualitasnya yang menonjol adalah kemampuannya membawa bola keluar dari pertahanan dengan percaya diri.

Jika lawan jatuh dan membiarkan dia menguasai bola, dia akan melangkah maju dengan tujuan dan berusaha menarik pemain ke arahnya sebelum melakukan operan.

Kadang-kadang, ia mungkin kehilangan bola dan keluar dari posisinya, tetapi secara umum sifat ini akan memberi empat bek Liverpool metode alternatif yang berguna untuk menggerakkan bola ke depan.

Dia membuat kemajuan rata-rata 5,76 meter saat membawa bola keluar dari belakang di Bundesliga selama 2020/21.

Konate lebih bersedia menggiring bola dengan bola daripada bek tengah Liverpool lainnya.

Absennya Virgil van Dijk dan Joe Gomez berdampak besar pada strategi Jurgen Klopp di Liverpool pada musim lalu.

Kehilangan kecepatan di lini belakang membuat Liverpool rentan terhadap serangan balik yang cepat dan mereka rentan terhadap pergantian.

Di bawah Klopp, Liverpool selalu memasang garis pertahanan yang tinggi, tetapi seiring berjalannya musim 2020/21, mereka harus turun sedikit lebih dalam dan mundur dari gaya menekan mereka yang biasa.

Konate memiliki kecepatan yang luar biasa, yang akan memungkinkan Liverpool untuk menekan dan menyingkat ruang di dalam setengah oposisi.

Kemampuannya untuk bereaksi terhadap situasi berbahaya dan menggunakan akselerasinya untuk memberikan perlindungan adalah alasan utama mengapa dia sangat dihormati.

Mengingat karirnya sejauh ini naik turun karena cedera, tidak mudah untuk mengevaluasi statistik kemampuannya di pertahanan.

Tetapi Konate diyakini sekarang memang kurang agresif dan lebih suka membaca permainan.

Musim lalu, ia membuat sekitar sepertiga dari tekel per 90 menit yang ia coba selama musim debutnya 2017/18 di Bundesliga.

Pada dasarnya, Konate membuat peningkatan yang stabil dalam jumlah pemulihan bolanya dari tahun ke tahun.

Menurut Adrian Clarke, ini adalah tanda-tanda bahwa Konate menunjukkan lebih banyak kesabaran dalam cara dia bertahan, menunggu saat yang tepat untuk mendapatkan kembali penguasaan bola.

Pemain Prancis itu paling nyaman beroperasi di sebelah kanan pasangan bek tengah, jadi dia adalah mitra potensial untuk Van Dijk.

Jika dia mampu menyelesaikan dan membentuk kesepahaman dengan pemain internasional Belanda yang kembali dari cedera itu, Konate dapat membantu Liverpool menemukan kembali soliditas yang membantu mereka memenangkan gelar pada 2019/20. (*)