Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Heboh Donasi Akidi Tio, Bilyet Giro Diduga Palsu

beredar dokumen berupa foto bilyet giro dengan nilai Rp 2 triliun, yang dikabarkan merupakan bentuk pembayaran donasi Akidi Tio.

Editor: Vito
MEDSOS/TRIBUN SUMSEL
Dokumen berupa foto bilyet giro dengan nilai Rp 2 triliun yang dikabarkan merupakan bentuk pembayaran donasi Akidi Tio beredar di media sosial, Selasa (3/8). 

TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Setelah donasi Akidi Tio batal cair pada Senin (2/8), seperti yang dijanjikan, kini beredar dokumen berupa foto bilyet giro dengan nilai Rp 2 triliun, yang dikabarkan merupakan bentuk pembayaran donasi itu.

Dilansir TribunSumsel.com, dalam dokumen giro bilyet yang tercatat dalam nomor XL 105226, tertera tulisan memindahkan dana atas beban rekening kami sejumlah Rp 2.000.000.000.000, dua triliun untuk rekening 113.00.6666.1970.

Diminta pada tanggal 02 Agustus 2021 tertera atas nama Heni Kresnowati pada Bank Mandiri. Di bawah surat tersebut juga tertulis nomor rekening 113.0015300936 atas nama Heryanty.

Namun dalam penulisan abjad angka nominalnya terjadi kesalahan penulisan yaitu dua triun Rp, bukan dua triliun rupiah.

Wartawan pun mencoba menelusuri kebenaran tersebut ke pihak bank mandiri melalui Government Business Head Regional II Sumatera, Iwan Setiawan.

Ketika ditanya kebenaran apakah bilyet giro tersebut benar dikeluarkan Bank Mandiri, ia mengaku belum bisa berkomentar banyak. Untuk saat ini, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait bilyet giro tersebut.

"Saya belum bisa komentar mohon maaf, nanti pada saatnya nanti akan kami berikan (informasi-Red) ke teman-teman media," ujarnya, Selasa (3/8).

Iwan menjelaskan, Bank Mandiri belum bisa memberikan keterangan pasti mengenai nasabah mereka atas nama Heryanty. Ia pun belum bisa memberikan statement karena takut melanggar hukum. Sebab, masalah ini sedang ditangani oleh aparat kepolisian.

"Untuk masalah nasabah kami itu kami serahkan ke Polda Sumsel, kami belum berkomentar, takut melanggar hukum," ujarnya.

Hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan apakah bilyet giro yang dikabarkan milik Heryanty belum bisa dicairkan atau memang tidak bisa dicairkan.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan, belum jelasnya bilyet giro itu disebabkan pemeriksaan Heryanty kemarin dihentikan pada pukul 23.00 WIB, mengingat waktu sudah menjelang larut malam.

"Sampai tadi malam (Senin malam-Red) masih kita dalami. Jadi pagi ini (Selasa-Red) akan dalami lagi pemeriksaannya," jelasnya.

Fakta itu akan kembali didalami penyidik dan bakal masuk dalam agenda pertanyaan terhadap Heryanty dalam pemeriksaan selanjutnya.

"Dana itu belum cair, makanya itu yang (akan) kami tanyakan kepada yang bersangkutan apakah ada kendala. Bila memang ada kendala, kami akan bantu proses penyelesaiannya," terangnya.

Supriadi awalnya mengatakan bilyet giro tersebut adalah hoax. Namun saat ditanya lebih lanjut, ia justru mengaku belum melihat foto tersebut secara langsung. "Itu hoaks, tapi saya belum liat bilyet gironya," tukasnya.

Supriadi kembali menegaskan, kehadiran Heryanty ke Mapolda Sumsel pada Senin (2/8) guna memberikan klarifikasi terkait rencana bantuan sebesar Rp.2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio.

"Niatnya kan baik, masak kita harus perlakukan tidak baik. Bukannya kami tangkap, beliau kami undang untuk memberikan klarifikasi ke kami," ucapnya. (TribunSumsel.com/Vanda Rosetiati)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved