Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Tiga Kabupaten dan Kota di Jateng dengan Tingkat Penularan Covid-19 Tertinggi dan Terendah

Strategi percepatan vaksinasi massal bisa dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah terutama di wilayah Aglomerasi

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Hermawan Handaka
Pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 9 Agustus 2021 namun sejumlah jalan di Kota Semarangyang semula di tutup sudah dibuka kembali seperti di Jalan Pandanaran Kota Semarang, Rabu (4/8/21). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kota Semarang masih menduduki peringkat tertinggi penularan covid 19 saat PPKM level 4 di Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan berdasarkan laporan harian pelaksanaan PPKM Level 4 Polda Jateng pada Selasa (3/8/2021) ada tiga Kabupaten/Kota yang menduduki paparan tertinggi yakni urutan pertama Kota Semarang dengan jumlah 32.176 kasus. 

Kemudian urutan kedua Kabupaten Banyumas dengan jumlah 23.171 kasus, dan urutan ketiga Kabupaten Klaten mencapai 17.754 kasus.

"Adapun tiga Kabupaten/Kota yang menduduki urutan paparan covid terendah yakni Kota Tegal 2975 kasus, Kota Salatiga 3.448 kasus, dan Pekalongan Kota 4.913 kasus," jelasnya, Rabu (4/8/2021).

Menurutnya secara keseluruhan total pasien terpapar covid 19 yaitu 393.670 orang. Secara rinci pasien menjalani isolasi mandiri 36.938 orang, sembuh atau selesai isolasi mandiri 332.618 orang, dan meninggal dunia  24.114 orang.

"Data laporan (3/8/2021) terjadi pertambahan pasien terkonfirmasi 4.331 orang, sembuh 4.865 orang, dan meninggal dunia 370 orang," ujarnya.

Ia menuturkan selama PPKM level 4 Polda Jateng telah melakukan vaksinasi 14.949 orang. Vaksinasi yang digunakan hingga saat ini mencapai 744.026 dosis.

"Jumlah vaksinator yang dikerahkan 456 vaksinator di 60 titik," tuturnya.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi  mengapresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah memiliki semangat bersama untuk mempercepat target dari Pemerintah terkait pembentukan Herd Immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona. 

"Vaksinasi Merdeka Candi ini merupakan strategi vaksinasi yang akan dilaksanakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan kita pada 17 Agustus.Tadi targetnya perhari 4000 vaksin dan di tanggal 17 Agustus, vaksinasi untuk mencapai dosis pertama diikuti dosis kedua tercapai. Tentunya ini menjadi semangat yang dalam kesempatan ini saya apresiasi," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut  menyasar warga Jawa Tengah khususnya yang belum mendapatkan suntikan vaksin. 

Strategi percepatan vaksinasi massal bisa dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah terutama di wilayah Aglomerasi. 

"Kami sangat berharap sekali dapat muncul dan bergelora di seluruh wilayah lain selain daerah Jawa tengah.  Saya sangat apresiasi Jawa Tengah, dalam hal ini khususnya jajaran Polda Jateng sebagai inisiatornya," tuturnya.

Kapolda ingin  strategi percepatan vaksinasi harus menyentuh lapisan masyarakat hingga tingkat RT/RW.

Oleh Sebab itu, sangat diperlukan kekompakan dan pengorganisasian yang kuat dari seluruh stakeholder terkait. 

"Oleh karena itu pada kesempatan ini saya serukan bagi rekan-rekan yang akan bergabung untuk ikut sama-sama dalam kegiatan vaksinasi saya persilahkan demikian juga ditempat-tempat lain. Sehingga target pemerintah untuk segera percepat Herd Immunity," ujarnya. 

Menurut Kapolda,  dengan terwujudnya target percepatan vaksinasi,  akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian masyarakat. 

Sebab kesehatan menjadi prioritas  untuk bergeraknya aktivitas dan ekonomi warga di tengah Pandemi Covid-19. 

"Karena dua hal ini tak bisa dipisahkan. Namun kesehatan tentunya jadi salah satu faktor atau syarat mutlak. Sehingga seluruh aktivitas kegiatan masyarakat bisa berjalan," jelasnya.

Kapolda mengatakan  saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam status PPKM Level 4. Oleh sebab itu, aktivitas atau mobilitas masyarakat masih dibatasi.

Oleh sebab itu menurunkan level PPKM  diperlukan kerjasama dan sinergitas dari Pemerintah, Pemda, Satgas Covid-19, TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat  dengan cara percepatan vaksinasi serta penegakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"kalau kita bersatu mau laksanakan kegiatan prokes secara kuat, kita laksanakan 3M atau 5M, kemudian rekan-rekan laksanakan 3T secara kuat kemudian vaksinasi kami lakukan akselerasi maka tentunya akan ada asesmen-assesmen dari Kemenkes untuk turunkan level," terangnya

Kapolda menegaskan, turunnya PPKM level 4 bakal menggerakan roda perekonomian masyarakat. 

Oleh sebab itu, seluruh pihak harus bergandengan tangan untuk melaksanakan  target Pemerintah dalam rangka penanganan virus corona. 

Pihaknya mengingatkan kepada seluruh masyarakat, untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat, meski telah di suntik vaksin. Apalagi, belakangan ini cenderung sudah menurun. 

"Untuk  masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin tetap protokol kesehatan, dan patuh menggunakan masker," tuturnya.

Kapolda menambahkan agar tidak terjadi penumpukan Vaksinasi Merdeka Candi dapat mendaftar melalui Bhabinkamtibmas melalui Polsek masing-masing. 

Namun khusus untuk Polrestabes Semarang bisa mendaftar melalui aplikasi victori dari Dinas Kesehatan atau aplikasi Libas.

"Efektif lewat Bhanbinkantibmas yang sudah dilaksanakan, dengan mekanisme Bhabinkantibmas ketemu  mendata  daftar nama dari RT, Foto copy ktp dan Kartu Keluarga. Masyarakat  didaftarkan antriannya, jadwal waktu vaksin, dan lokasi vaksin. Kemudian diberikan kepada warga untuk  ke lokasi yang ditunjuk dengan waktu yang telah ditentukan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved