Olimpiade Tokyo 2020
Kisah Wahyana Guru Asal Sleman Sukses Menjadi Wasit Utama Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021
Wahyana guru olahraga di DIY saat berada di Tokyo, Jepang. Dia menjadi wasit utama pertandingan bulutangkis Olimpiade 2020, Agustus 2021 ini.
Singgahi 77 negara
Berbagai kejuaraan yang juga ia pimpin mulai dari SEA Games, ASEAN Games, Kejuaraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas/Uber, hingga World Tour Finals. Total sudah ada 77 negara yang disinggahinya sebagai wasit pertandingan.
Disinggung mengenai memimpin pertandingan saat pandemi, Wahyana mengatakan, ada perbedaan yang signifikan. Saat ini, dirinya tidak bisa pergi secara bebas untuk berisitirahat atau melepas kejenuhan ke luar hotel.
Sejak 24 Juli sampai 1 Agustus 2021, rata-rata dua sampai empat pertandingan dia pimpin.
"Ya jelas berbeda, biasanya ramai penonton. Saat pandemi seperti saat ini boleh dikatakan kita kayak orang karantina ya. Masuk hotel tidak boleh keluar hotel. Masuk stadion, enggak boleh ke mana-mana, jadi hanya stadion hotel terus," ucap Wahyana.
Meski Olimpiade menjadi puncak kariernya, ada salah satu momen yang cukup berkesan selama memimpin pertandingan, yakni saat pertemuan antara legenda Lee Chong Wei asal Malaysia dan Lin Dan asal China. Sebagai musuh abadi dalam pertandingan, keduanya selalu menampilkan pertandingan seru.
Selain itu, pengalaman berkesan juga ia rasakan saat memimpin final Uber dan Thomas Cup. Tahun ini, masih ada tiga pertandingan internasional, yakni Indonesia Master, Indonesia Open Super Tour 1000, dan BWF Final Tour yang akan dihelat pada akhir November-awal Desember 2021 di Bali.
Rekrut wasit muda
Dia sebenarnya masih memiliki satu pertandingan di Spanyol, tetapi dibatalkan karena tidak mungkin mengurus visa dalam waktu singkat.
Dikatakannya, minat untuk menjadi wasit muda sudah mulai banyak. Namun demikian, ada kendala yang dihadapi, yaitu saat para wasit ini tidak bisa berbahasa inggris sehingga banyak yang belum bisa sampai ujian kompetensi internasional.
"Banyak sebenarnya yang minat, tapi bahasa menjadi kendalanya. Saat ini kami merekrut yang memiliki basic bahasa Inggris dulu," ucap Wahyana. Disinggung mengenai pemain bulu tangkis Indonesia, Wahyana mengakui banyak stok pemain. Namun, meski memiliki potensi bagus, harus diasah mentalnya.
"Kalau menurut saya faktor mental, harus betul dibina. Karena sebagus apa pun pemain, kalau mentalnya tidak jadi, ya percuma," ucap Wahyana. Kisah Wahyana diunggah akun media sosial Instagram @ceritagunungkidul dan mendapatkan respons dari warganet. (kompas.com)
Baca juga: Inilah Sosok Mitzi Abigail Pacar Anthony Ginting, Selebgram dan Mantan Atlet Bulutangkis
Baca juga: Inilah Sosok Qadafi Pelatih Asal Solo Sukses Bawa Bulutangkis Guatemala ke Semifinal Olimpiade Tokyo
Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021: Hendra/Ahsan The Daddies Kalah, Gagal Sumbang Emas Indonesia
Baca juga: KEJUTAN Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020: Greysia Polii/Apriani Rahayu Juara Grup & Hentikan Rekor