Berita Regional

Pembunuh Janda di Bintan Mengaku Sakit Hati Tak Dihargai sebagai Lelaki: Saya Sudah Cukup Sabar

Siti Soleha sempat berteriak minta tolong pada Rabu malam sekira pukul 20.30 WIB sebelum akhirnya ditemukan warga.

Tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono saat menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan janda dua anak di Mapolres Bintan, Kamis (5/8/2021). 

"Maksud saya, kalau memang ada masalah, selesaikanlah baik-baik," ucap Bernard Nabu kepada awak media saat ekspos kasus.

Dengan wajah tertunduk, pelaku mengakui ia sempat meminta kepada korban agar menghargainya sebagai lelaki sejati.

Namun ia merasa tidak dihargai.

Sehingga ketika korban pulang ke kos-kosannya, tersangka gelap mata dan langsung menghujamkan parang panjang ke arah leher dan kepala korban hingga korban terkapar bersimbah darah.

"Saya selama ini sudah cukup sabar sama dia.

Sudah cukup sakit hati saya," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono menceritakan, pelaku ditangkap sekitar 2 jam setelah kejadian.

Pelaku diringkus dekat perkebunan kelapa sawit dan berusaha melarikan diri.

"Sempat melarikan diri. Barang bukti parang disembunyikan di belakang rumah," ucapnya.

Ia menambahkan, hubungan pelaku dan korban merupakan pacaran. Keduanya belum lama menjalin hubungan.

"Keduanya berasal dari Kabupaten Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sudah saling mengenal selama 7 bulan," kata Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sosok Siti Soleha

Sosok Siti Soleha (29), janda dua anak di Bintan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya, diungkap Zaleha, pemilik kos.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved